2012, Sebanyak 17 pelajar tewas dalam tawuran

Merdeka.com - Tawuran antar pelajar yang terjadi akhir-akhir ini mengundang keprihatinan publik, dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas. Tragis, menurut data yang dilansir Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebanyak 17 pelajar tewas dalam tawuran terhitung sejak 1 Januari hingga 26 September 2012.

"Jumlahnya meningkat dari tahun 2011 yang sebesar 11 orang," ujar Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Asrorun Ni'am dalam konferensi pers di Gedung KPAI, Jl Teuku Umar, Jakarta, Kamis (27/9).

Ni'am mengatakan, hal ini merupakan potret masyarakat Indonesia yang sedang sakit. "Maraknya kekerasan di sekolah merupakan fenomena gunung es yang tidak lain disebabkan oleh krisis keteladanan," kata dia.

Selanjutnya, kata Ni'am, penyelesaian kasus tawuran yang terjadi tidak mungkin ditangani secara parsial oleh lembaga atau pihak tertentu. Melainkan, membutuhkan komitmen bersama untuk menekan kasus tawuran di masa mendatang.

"Kasus kekerasan dan tawuran pelajar sudah menjadi fenomena sosial yang membutuhkan penanganan serius dari seluruh elemen bangsa," ucapnya.

Berikut data tawuran yang terjadi di wilayah Jabodetabek yang dihimpun KPAI:

2010: 102 kasus, luka ringan 54, luka berat 31, meninggal dunia 17.

2011: 96 kasus, luka ringan 62, luka berat 22, meninggal dunia 12.

2012: 103 kasus, luka ringan 48, luka berat 39, meninggal dunia 17.

Tingkat pendidikan pelaku tawuran

2010: SD 4 orang, SMP 24 orang, SMA 43 orang.

2011: SD 3 orang, SMP 37 orang, SMA 32 orang.

2012: SD 2 orang, SMP 37 orang, SMA 28 orang.