Polda Gorontalo diminta pecat 9 polisi pemerkosa ABG
Merdeka.com - Forum Pembela Rakyat (FPR) Provinsi Gorontalo meminta Polda memecat sejumlah polisi yang diduga terlibat dalam pemerkosaan seorang anak di bawah umur.
"Polda harus memecat dan mengadili anggota kepolisian yang memerkosa anak di bawah umur dan jangan ada intimidasi dari penegak hukum kepada keluarga korban," kata Koordinator Lapangan FPR Alia Sidik saat berunjuk rasa di Mapolda Gorontalo, Senin (21/10) seperti dilansir Antara.
FPR juga menuntut Polda segera menetapkan tersangka dalam kasus itu dan secepatnya dilimpahkan ke pengadilan.
FPR mengecam oknum polisi yang seharusnya menjadi pelindung dan pengayom masyarakat, namun justru menjadi pelaku perbuatan asusila tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo Lisma Dunggio membantah pihaknya sengaja memperlambat proses hukum kasus itu.
"Kami sudah memeriksa oknum polisi yang disebut-sebut sebagai pelaku namun statusnya masih sebagai saksi. Sementara korban hari ini baru kami periksa," ujarnya.
Ia menambahkan hingga saat ini proses penyelidikan dan penyidikan masih dilakukan sehingga pihaknya belum bisa memberikan banyak keterangan kepada media.
"Media sudah menyebut ada sejumlah polisi sebagai pelakunya, padahal kami saja belum mengeluarkan pernyataan itu," tukasnya.
Menurutnya, jika para polisi itu terbukti melakukan pemerkosaan maka yang bersangkutan akan dikenakan tiga sanksi yakni hukuman disiplin, pidana dan sanksi kode etik.
Sebelumnya orang tua korban pemerkosaan melaporkan kasus yang diduga melibatkan 9 polisi tersebut.
Korban berinisial UI (16) yang duduk di bangku kelas dua SMA itu sempat dirawat di RS Aloei Saboe karena trauma atas pemerkosaan yang dilakukan pada Juli-Oktober 2013.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu dua pelaku yang masih buron. Mereka telah masuk DPO.
Baca SelengkapnyaMomen lucu dua polisi mewarnai gambar di tengah tugasnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat pleno yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Garut.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terhadap seorang anggota polisi, merupakan kasus ketiga yang menjeratnya.
Baca SelengkapnyaSaat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget
Baca SelengkapnyaAnggota Satpol PP di Garut yang viral mendeklarasikan dukungannya kepada Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dilaporkan ke Bawaslu Jabar, Rabu (3/1).
Baca SelengkapnyaPolisi dan pegawai negeri di Papua Nugini mogok kerja karena gajinya dipotong.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca Selengkapnya