Tiga WNI Meninggal Karena Terseret Banjir Bandang di Malaysia, Jenazah Dimakamkan di Lumajang
Penyebab meninggalnya ketiga korban ini lantaran diterjang luapan sungai saat mencari ikan di sungai Rasau wilayah Kota Perdana, Malaysia
Penyebab meninggalnya ketiga korban ini lantaran diterjang luapan sungai saat mencari ikan di sungai Rasau wilayah Kota Perdana, Malaysia
Satu keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur meninggal dunia di Malaysia. Korban meninggal merupakan ibu dan 2 anaknya. Sementara sang suami dan 1 anak lainnya selamat.
Sementara itu, penyebab meninggalnya ketiga korban ini lantaran diterjang luapan sungai saat mencari ikan di sungai Rasau wilayah Kota Perdana, Malaysia.
Kedatangan jenazah pekerja migran Indonesia, Lastriani (51 tahun), dan kedua anaknya, Muhammad Di'am (10 tahun), serta Rizka Amilia (6 tahun), warga Desa Kebonan Kecamatan Klakah Lumajang disambut isak tangis keluarga saat tiba di rumah duka.
Korban diketahui telah tinggal di Malaysia selama 17 tahun ini, meninggal pada 31 Maret 2024 lalu usai diterjang luapan sungai saat mencari ikan bersama suami dan tiga anaknya. Sementara suami dan satu anak lainnya berhasil selamat.
“Info yang kami terima di sana ada air bah banjir datang tiba-tiba. Korban ini sedang mencari ikan,” kata Kepala UPT Pelayanan dan Pengaduan Tenaga Kerja Dinas Kertrans Provinsi Jatim, Sumali pada Minggu (7/4).
Berdasarkan keterangan Disnakertrans Provinsi Jatim, korban tersebut merupakan pekerja migran non prosedural atau dalam kata lain ilegal.
Hingga kini, korban selamat masih mendapat pemeriksaan dan perawatan di Malaysia sedangkan korban meninggal dipulangkan untuk dimakamkan.
“Jadi yang dipulangkan korban meninggal, sementara suami dan anak korban yang selamat masih dalam perawatan di Malaysia,” katanya.
Usai disalatkan, ketiga jenazah langsung dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca SelengkapnyaGejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaDua jenderal TNI-Polri bersaudara mudik bareng sebelum Ramadhan.
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKudapan khas Palembang ini biasa hadir ketika Ramadan tiba. Namun kue ini cukup digemari masyarakat karena sajiannya yang unik.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaSosok anggota kowad satu-satunya yang berhasil meraih pangkat jenderal bintang dua.
Baca SelengkapnyaKadispenau kini dijabat Marsekal Pertama TNI Bambang Juniar Djatmiko.
Baca SelengkapnyaMbak War permah dibuat nyaris bangkrut oleh orang yang iri. Mirisnya, hal itu dilakukan oleh orang terdekatnya.
Baca Selengkapnya