ICW ingatkan Jokowi hati-hati pilih menteri dan koalisi
Merdeka.com - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz melihat saat ini ada dua tantangan besar yang harus dihadapi Presiden terpilih Joko Widodo dalam menata pemerintahan. Pertama, adalah tantangan dalam membangun kabinet.
"Jangan membangun kabinet yang diisi dengan orang yang diduga akan terlibat kasus korupsi atau melemahkan hukum. Hal itu akan terlihat dengan siapa Menkumham yang ditunjuk, apakah dari parpol atau profesional yang punya rekam jejak berantas korupsi," ujar Donal dalam diskusi di KontraS, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (23/7).
Yang kedua, lanjut Donal, berkaitan dengan membangun koalisi ke depannya. Menurutnya, PDIP sudah dua periode tak berkuasa sehingga jangan sampai kader 'lapar' dan ditambah dengan partai yang 'lapar' lainnya.
"Koalisi tambahan jangan yang nambah partai 'lapar' lainnya yang sudah banyak terjerat kasus korupsi. Ini merupakan tantangan mereka sendiri," katanya.
Donal menilai jika partai 'lapar' bergabung, potensi korupsi semakin besar. Untuk itu, Jokowi harus berhati-hati dalam menentukan sikapnya.
"Jangan seperti Prabowo, nampung partai bermasalah (koalisi)," tuturnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan, cara kerja sesuai selera tak bisa dilanjutkan lagi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana meluruskan ucapan Presiden Jokowi soal presiden boleh kampanye dan memihak.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya