Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

<b>Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak</b><br>

Menelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak

Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.

Kerajaan Aru merupakan sebuah kerajaan yang pernah berdiri dan sempat berkuasa di wilayah pesisir Timur Sumatra sekitar abad ke-13 sampai 16 masehi. Meski berkuasa dan salah satu kerajaan besar, namun keberadaannya dipandang buruk.

Kerajaan ini dikenal sebagai perompak atau bajak lautnya di perairan Sumatra khususnya di Selat Malaka. Selain berkuasa di daratan, Kerajaan Aru juga menguasai wilayah perairannya.

Secara umum, penduduk asli Aru masih menganut kepercayaan Animisme dan Hinduisme. Masih timbul pertanyaan di mana letak kota dari Kerajaan Aru ini. Ada yang menyebut jika berdasarkan temuan arkeologi, kerajaan ini sempat berpindah-pindah tempat.

Kerajaan Aru pun dipandang bukanlah sebuah kerajaan kecil, tempat ini dihuni banyak penduduk dan juga berderet kapal-kapal dipinggirannya. Simak jejak Kerajaan Aru yang dirangkum merdeka.com berikut ini.

Negeri Kaya Raya

Mengutip YouTube Jeringo, seorang pelaut Portugis bernama Tome Pires pernah menggambarkan sosok raja negeri Aru yang menjadi penguasa terbesar di Sumatra. Kerajaan ini juga menguasai aliran-aliran sungai di sekitar wilayahnya.

Dalam konteks materiel, Kerajaan Aru termasuk kaya raya, hal ini dikarenakan seluruh hasilnya berasal dari merompak kapal-kapal pedagang yang melintas. Mereka tak segan-segan untuk merampas semua benda yang bisa menjadi nilai jual.

Dikenal sebagai kerajaan perompak, citranya di kerajaan-kerajaan lain pun sangatlah buruk dan banyak musuhnya, tak terkecuali kerajaan tetangga, yaitu Malaka

Catatan Tome Pires pada Suma Oriental menyebut jika Kerajaan Aru tidak akan bisa hidup tanpa hasil dari merompak kapal lain. Alhasil, banyak sekali kerajaan yang tidak bisa berhubungan baik dengannya.

Hasil Bumi yang Melimpah

Di samping Kerajaan Aru yang terkenal dengan bajak lautnya, kerajaan ini memiliki potensi kekayaan alam yang begitu melimpah. Kerajaan ini salah satu penghasil beras terbaik di Nusantara.

Selain itu, wilayah Aru juga memiliki hasil alam berupa buah-buahan dan hewan ternak yang melimpah. Kerajaan Aru juga memiliki hasil hutan yang kaya, mulai dari rotan, madu, kamper, hingga kemenyan.

Kekayaan alam ini rupanya tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Kerajaan Aru. Mereka cenderung mengandalkan sistem bajak laut dan perompak yang kemungkinan besar hasilnya bisa langsung dirasakan tanpa proses yang lama.

Ditakuti dan Disegani

Sebelumnya, Kerajaan Aru sempat menjadi negara perdagangan yang andal. Setelah runtuhnya Sriwijaya, banyak negeri jajahannya yang bebas dan terlibat perdagangan internasional, termasuk Kerajaan Aru.

Pada abad ke-14, mimpi buruk sempat menimpa Kerajaan Aru lantaran seluruh hasil bumi yang menjadi andalan pun gagal panen.

Dari situlah, pemimpin Kerajaan Aru mengubah strategi dari perdagangan menjadi perompak.

Letak geografis Kerajaan Aru yang berada di Deli Tua sangat menguntungkan mereka untuk melancarkan aksinya. Namanya pun sangatlah ditakuti dan juga dibenci oleh kerajaan di sekitarnya.

Masa Keruntuhan

Ketika Samudra Pasai dikalahkan oleh Portugis, Kerajaan Aru menjadi yang terkuat. Mereka juga menjalin hubungan baik dengan satu-satunya negara, yaitu Portugis.

Pamor dan kekuatan Aru mulai memudar ketika Kesultanan Aceh semakin berkembang, menjadi mimpi buruk bagi mereka. Saat Kesultanan Aceh menyerang Aru, sang pemimpin yang dibenci itu akhirnya terbunuh.

Pada abad ke-16, wilayah Kerajaan Aru ini hanya menjadi rebutan antara Kesultanan Aceh dan Johor. Setelah Sultan Iskandar Muda naik tahta, Kerajaan Aru pun berakhir. Ya, Kesultanan Aceh menggempur wilayah Aru dan akhirnya mereka berubah nama menjadi Kesultanan Deli.

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
Rekam Jejak Kerajaan Kandis, Konon Jadi Kerajaan Tertua yang Terletak di Sumatra Tengah
Rekam Jejak Kerajaan Kandis, Konon Jadi Kerajaan Tertua yang Terletak di Sumatra Tengah

Sebuah kerajaan berbasis di Kepulauan Sumatera ini disinyalir menjadi kerajaan tertua yang diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke-1 SM.

Baca Selengkapnya
Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan
Pernah Melawan Penjajah Belanda Sampai 50 Tahun, Begini Sejarah Suku Basemah di Sumatera Selatan

Suku asli dari kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, dan Muara Enim ini melakukan perlawanan terlama dalam sejarah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci
Potret Daerah Terluar Kerajaan Majapahit, Ada Situs Parwati yang Mengalirkan Air Suci

Daerah-daerah terluar kerajaan ini punya ciri khusus yang unik

Baca Selengkapnya
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Bak Serpihan Surga, Curug Uci di Garut Suguhkan Pemandangan Air Terjun Bertingkat yang Eksotis

Curug Uci bisa dibilang serpihan surga di bumi Garut, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Penemuan Mutakhir pada Masanya, Ini Potret Serumbung Sumur Alat Penjernih Air ala Kesultanan Banten
Penemuan Mutakhir pada Masanya, Ini Potret Serumbung Sumur Alat Penjernih Air ala Kesultanan Banten

Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.

Baca Selengkapnya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya
Dulu Ladang Luas Pemandangannya Indah, Begini Kisah Kampung Bersejarah Hadiah Raja di Tengah Kota Surabaya

Kampung ini memiliki nuansa bersejarah yang kental.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sejarah Jembatan Tertua di Pulau Sumatra, Diresmikan oleh Wapres RI Pertama
Menelusuri Sejarah Jembatan Tertua di Pulau Sumatra, Diresmikan oleh Wapres RI Pertama

Jembatan yang satu ini konon menjadi jembatan tertua yang ada di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya
Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona
Menyusuri Pulau Banyak, Gugusan Pulau di Aceh Singkil yang Begitu Memesona

Wilayah ini memiliki 99 pulau besar maupun kecil dan memiliki luas daratan mencapai 135 km persegi.

Baca Selengkapnya