Pelaku Usaha Sebut AI Punya Peran Fundamental
AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
artificial intelegencePelaku Usaha Sebut AI Punya Peran Fundamental
AI kini punya peran fundamental agar pekerjaan selesai lebih efektif dan efisien.
Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital.
Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dalam acara diskusi panel Digital Transformation Trends 2024 dengan tema “Digital Innovation, Digital Everywhere” yang digelar di Jakarta Selatan, Kamis (25/4), para pelaku usaha dari berbagai sektor bisnis mengungkapkan pengalaman serta aspirasinya terhadap kemajuan dalam bidang ekonomi.
- Hanya Lulusan SD, Pria ini Justru Jadi Pengusaha Otomotif Mendunia
- Sains Jelaskan Mengapa Manusia Begitu Percaya Adanya Hantu
- Berapa Meter Kucing Aman Jatuh dari Ketinggian?
- 5 Hal Ini Masih Misterius di Alam Semesta, Ilmuwan Angkat Tangan Tak Bisa Menjawab
- Latin Surat Al Maidah Ayat 2, Begini Kandungan dan Sebab Turunnya
- Terungkap, Ini Awal Mula Perkenalan dan Chat pertama SYL ke Biduan Nayunda Nabila
Mohamad Rosidi, Director ICT Strategy & Business Huawei Indonesia, mengatakan bahwa untuk memenuhi permintaan konsumen yang meningkat dalam era digital, kecerdasan buatan (AI) akan memiliki peran fundamental ke depannya.
“Ada AI terhadap healthcare, ada AI terhadap kosmetik, [AI terhadap] transportasi, dan lain-lain. Pada dasarnya ada dua kata kunci, yaitu produktivitas dan efisiensi, angkanya bisa kita sesuaikan,” ungkap Rosidi saat acara diskusi yang digelar Selular.
Hal tersebut dibenarkan oleh Wendra Wilendra, CEO perusahaan skincare PT Sinar Cahaya.
Sebagai industri yang memiliki perkembangan pesat, terutama ketika terjadi pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu, perusahaan kosmetik—termasuk perusahaan sabun— terus melakukan adopsi dan adaptasi teknologi.
Wendra menyatakan perusahan kosmetiknya dapat menggunakan AI untuk berbagai hal, seperti dalam analisis wajah dan kulit, penerapan make-up virtual, hingga menghasilkan asisten pribadi bagi mereka yang ingin berbelanja produk kosmetik di situsnya.
Sehubungan dengan konektivitas, Ronald Limoa, VP Technology Strategy and Consumer Product Innovation Telkomsel, mengatakan bahwa Telkomsel mempunyai misi untuk melakukan demokratisasi teknologi di Indonesia.
“Untuk dapat mendemokratisasi teknologi, kita harus mencoba membuka akses teknologi sebesar-besarnya kepada semua orang. Jadi bukan hanya orang yang diperkotaan,” jelas Ronald.
Untuk menyukseskan transformasi digital, Ronald menyebut bahwa semua masyarakat harus mempunyai kesempatan yang sama untuk melakukan hal tersebut.
Ia mencontohkan bahwa beberapa aplikasi yang saat ini populer, seperti Gojek dan YouTube, baru digunakan oleh masyarakat luas setelah banyak masyarakat mempunyai akses terhadap teknologi yang mendukung, dalam hal ini konektivitas internet.