Daftar Terbaru 5 Orang Terkaya Dunia, Tersebar Hampir di Semua Benua

1. Bernard Arnault & keluarga (Eropa)

Nama Bernard Arnault masih memimpin dengan kekayaan yang dimiliki. Dia kembali menjadi orang terkaya nomor satu di dunia tahun 2024, dengan total kekayaan USD223.6 miliar setara dengan Rp3,53 kuadriliun.

Pada usianya yang menginjak 75 tahun ini dia berhasil mengepalai kerajaan LVMH yang terdiri dari 75 merek fesyen dan kosmetik terkemuka seperti Louis Vuitton, Christian Dior, Tiffany & Co. dan Sephora.

Dia juga berbisnis melalui Agache, mendukung Aglaé Ventures yang berinvestasi di Netflix dan ByteDance, perusahaan induk TikTok.

Selain itu, Kelima anaknya saat ini bekerja di LVMH dan pada Januari 2024 lalu pengusaha asal prancis ini menunjuk putranya Frédéric dan Alexandre untuk duduk di dewan perusahaan dalam upaya mengamankan kendali keluarga jangka panjang.

2. Elon Musk (Amerika Utara)

Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.

Pengusaha asal Amerika serikat ini, berhasil mendirikan 6 perusahaan termasuk Tesla, SpaceX, dan Boring Company.

Setiap tahunnya pendapatan perusahaan miliknya meningkat. Pada tahun 2022 dia berhasil mengakuisisi twitter dan mengganti nama menjadi X.

Dalam 4 tahun, nilai SpaceX meroket hingga hampir USD150 miliar atau setara dengan Rp2,3 kuadriliun dan The Boring Company, yang berdedikasi untuk mengatasi masalah lalu lintas, mencapai penilaian USD5,7 miliar atau Rp90 triliun.

3. Mukesh Ambani (Asia)

Mukesh Ambani tercatat sebagai orang terkaya Asia dengan total kekayaan USD114.1 miliar setara dengan Rp1,8 kuadriliun.

Pengusaha asal India ini belum lama menggelar pesta pranikah untuk anaknya Anant Ambani dan mengundang banyak artis terkenal dan pengusaha dunia.

Mukesh Ambani yang saat ini berusia 66 tahun sudah memimpin perusahaan raksasa, Reliance Industries sejak tahun 2002 saat ayahnya meninggal.

Pergeseran strategis Ambani menuju energi ramah lingkungan melibatkan investasi sebesar USD80 miliar selama rentang waktu 10-15 tahun. Dengan fokus pada energi terbarukan dan kompleks baru yang berdekatan dengan kilangnya.

Ketiga anak miliarder tersebut bergabung dengan dewan direksi Reliance pada Agustus 2023, masing-masing mempelopori sektor tertentu.

4. Gina Rinehart (Australia)

Selain Bernard Arnault dan Elon Musk, nama Gina Rinehart juga masih bertahan dari jajaran orang terkaya yang mewakili benuanya.

Gina Rinehart tercatat memiliki kekayaan USD30.3 miliar atau setara dengan Rp478 triliun. Dia mewarisi warisan ayahnya Lang Hancock dan berhasil membangkitkan kembali perusahaannya Hancock Prospecting, yang memiliki masalah finansial pada tahun 1992.

Gina Rinehart berhasil menghilangkan utang USD7,2 miliar setara dengan Rp42,6 Triliun yang dikeluarkan untuk realisasinya.

Selain itu, dia juga melakukan investasi pada mineral tanah dan sektor gas serta memegang posisi sebagai produsen ternak terbesar kedua di Australia, yang mengelola properti secara nasional.

Pada bulan Desember 2023, Hancock Prospecting, bersama perusahaan mineral Chili SQM, mengajukan tawaran untuk mengakuisisi perusahaan litium Azure Minerals di Australia Barat.

4. Eduardo Saverin (Amerika Selatan)

Eduardo Saverin pengusaha usia 41 tahun yang pernah mendirikan Meta Platforms (sebelumnya Facebook) bersama Mark Zuckerberg pada tahun 2004.

Eduardo Saverin tercatat memiliki kekayaan USD26.1 miliar atau setara dengan Rp412 Triliun.

Meski telah beralih ke ranah kapitalisme ventura, pengusaha asal brazil ini mempertahankan sebagian besar kekayaannya melalui saham kecil namun berharga di Meta.

Terlepas dari aktivitas kewirausahaannya, miliarder mandiri ini memiliki latar belakang sebagai pemain catur kompetitif dari tahun 1997 hingga 2001.

5. Aliko Dangote (Afrika)

Aliko Dangote adalah pendiri dan ketua Dangote Cement, produsen semen terkemuka di Afrika. Dia tercatat memiliki kekayaan sejumlah USD 13.3 miliar atau setara dengan Rp210 Triliun

Pengusaha asal Nigeria ini memiliki 85% saham Dangote Cement yang terkenal dengan kapasitas produksi tahunan sekitar 52 juta metrik ton dan operasinya hingga 10 negara Afrika. Dia mendapatkannya melalui perusahaan induk khusus.

Kakek miliarder berusia 66 tahun ini juga merupakan pedagang beras di Kano, Nigeria.