Ini kiat bertransaksi aman pengguna kartu kredit
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menyatakan saat ini alat pembayaran dengan menggunakan kartu (APMK) merupakan sarana pembayaran yang cukup populer digunakan oleh masyarakat era teknologi maju. Bank sentral memperingatkan, meski berteknologi maju, APMK tak luput dari ancaman kejahatan.
Kepala Departemen kebijakan dan pengawasan sistem pembayaran BI, Rosmaya Hadi, mengatakan transaksi menggunakan APMK dapat meliputi pembayaran, penarikan tunai dan pemindahan dana. Dia membeberkan setidaknya ada tujuh saran bagi para pengguna APMK di Indonesia agar dapat bertransaksi dengan lebih aman dan nyaman.
"Ada tujuh kiat aman untuk menggunakan kartu kredit," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (17/4).
Ke tujuh kiat aman tersebut antara lain pertama, simpan dengan aman semua kartu dan nomor rekening. Kedua, sebelum membuang dokumen keuangan pastikan dokumen keuangan tersebut dihancurkan terlebih dahulu.
Ketiga, simpan lembar tagihan kartu kredit dengan aman. Keempat, pastikan mengambil kartu kredit dan bukti pembayaran setiap selesai bertransaksi.
Kelima, jika sering melakukan transaksi secara online di internet, instal software pengaman pada komputer. "Ini untuk mengurangi kemungkinan pembajakan," jelas dia.
Keenam, gunakan kata sandi yang tidak mudah diketahui orang lain untuk melindungi data internet banking dan rekening bank. Terakhir gunakan situs belanja online yang terpercaya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara memantau transaksi Kartu Kredit BRI di BRImo. Ternyata gampang banget.
Baca SelengkapnyaSaat ini Kemenkop UKM tengah mengumpulkan data - data calon penerima KUR untuk menilai perilaku mereka dalam bertransaksi.
Baca SelengkapnyaAngka transaksi mencurigakan tersebut mencapai triliunan rupiah dari ribuan nama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku baru bekerja di rumah majikannya selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaUmumnya, masalah ini terjadi karena terlambat menarik kartu setelah melakukan transaksi di mesin ATM.
Baca SelengkapnyaPerlu ada teknologi khusus yang menggantikan transaksi tap kartu.
Baca SelengkapnyaOtoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan mencapai angka peningkatan indeks literasi keuangan yaitu 65 persen dan inklusi keuangan 93 persen pada 2027.
Baca SelengkapnyaNilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku langsung mengundang amarah warga sekitar berujung pengurungan di ruangan ATM.
Baca Selengkapnya