Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Rampung Sesuai Target, Nilai Kontrak Capai Rp577 Miliar
BUMN konstruksi dan investasi, PT PP (Persero) Tbk menuntaskan pekerjaan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk paket II dengan luas 464,63 ha di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Penyelesaian sesuai dengan target, kualitas, dan zero accident.
"Tentunya peresmian Bendungan Tiu Suntuk Paket II ini menambahkan pengalaman PT PP dalam menyelesaikan proyek-proyek bendungan yang tersebar diseluruh Indonesia," kata Direktur Utama PT PP (Persero), Novel Arsyad dikutip dari Antara.
Sebelumnya, pada Kamis (2/5) Presiden Joko Widodo meresmikan secara langsung dengan memutar tuas pintu air dan menandatangani prasasti sebagai bentuk simbolis.
Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II ini adalah proyek Joint Operation antara PT PP (Persero) Tbk dengan porsi 57,5 persen dan PT Mafri Jaya Abadi dengan porsi 42,5 persen, memiliki kapasitas tampung sebesar 60,85 Juta M3 dan memiliki luas genangan sebesar 321,51 Hektar.
Bendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar dan masa pelaksanaan dari 2020 sampai dengan 2023.
Proyek ini memiliki manfaat untuk irigasi seluas 1.900 hektare, air baku 680 liter/detik, dan untuk mereduksi banjir pada daerah sekitar Sumbawa Barat.
Sebelumnya perseroan sudah menyelesaikan beberapa proyek bendungan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu Bendungan Lolak, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Lausimeme, dan Bendungan Tamblang.
“Perseroan terus berkomitmen dapat memberikan kualitas terbaik dalam menyelesaikan sejumlah proyek strategis nasional yang telah diamanahkan kepada Perusahaan," kata Novel.
Harapannya, kata Novel, sejumlah proyek yang telah diselesaikan oleh perseroan dapat meningkatkan nilai tambah demi mendukung program pemerintah Indonesia untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, seiring dengan komitmen perusahaan dalam menciptakan pembangunan keberlanjutan.
berita untuk kamu.
Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini NTB menjadi provinsi yang paling banyak memiliki bendungan.
"Pemerintah dalam 10 tahun ini telah membangun tujuh bendungan di NTB, hanya di NTB, paling banyak dan Bendungan Tiu Suntuk ini menjadi salah satu bendungan besar," ucap Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa bendungan tersebut diharapkan dapat memberikan sejumlah manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
- Idris Rusadi Putra
AHY menegaskan pemerintah juga punya tujuan besar pembangunan yang juga harus dikawal dan dijaga bersama-sama.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo baru saja meninjau pembangunan Bendungan Bulango Ulu yang diprediksi rampung pada akhir tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaKetua majelis hakim Budiman Sitorus menunda sidang pekan depan dengan agenda keterangan saksi
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut butuh waktu tidak sebentar hingga dana jumbo senilai USD60 miliar, atau setara Rp934,5 triliun.
Baca Selengkapnya10 Proyek strategis nasional ini merupakan bagian dari 35 proyek yang ditetapkan Jokowi.
Baca SelengkapnyaEstimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.
Baca Selengkapnya