Tak Disangka, Miliarder Properti ini Dulunya Anak Sopir Bajaj
Hidup pas-pasan tak menghalangi seseorang untuk bermimpi menjadi orang sukses.
kisah inspiratifTak Disangka, Miliarder Properti ini Dulunya Anak Sopir Bajaj
Hidup pas-pasan tak menghalangi seseorang untuk bermimpi menjadi orang sukses.
Sosok perempuan hebat bernama Endang Kumalasari yang sukses mengubah nasibnya, dari hanya seorang anak supir angkot hingga sukses menjadi seorang miliarder.
Endang menghabiskan masa kecilnya di sebuah kampung kumuh di Jati Pulo, Tomang, Jakarta Barat. Dilansir dari berbagai sumber Endang memiliki keinginan sejak masih muda untuk dapat merubah nasibnya.
Keinginan tersebut terjadi karena dirinya menganggap menjadi orang susah itu tidaklah menyenangkan. Meskipun, hidup serba pas-pasan dirinya memiliki mimpi agar suatu saat dapat menjadi orang sukses.
- Siprus Khawatir Tanah Mereka Diserobot Orang Yahudi, Batasi Penjualan Properti
- Pemuda 20 Tahun Ini Tak Kenal Gengsi, Lulus SMA Langsung Terjun Bisnis Bawang Goreng dan Kini Tinggal Menikmati Hasil
- Nekat Bisnis Ikan Mas Koki, Modal Seadanya Hingga Bisa Raup Omzet Rp20 Juta per Bulan
- Tak Disangka, Orang Kaya Ini Tiba-Tiba Bangkrut dan Akhirnya Berjualan Roti di Pinggir Jalan
- Deretan Laptop Baru Acer yang Didukung AI
- VIDEO: Tangan Prabowo Ditepuk Jenderal Sepuh saat Salaman, Muncul Eks Panglima TNI Era SBY Beri Hormat
Sejak kecil Endang telah terbiasa untuk hidup serba kekurangan.
Ayahnya hanyalah seorang supir bajaj. Setiap hari ayahnya menarik bajaj dari pagi hingga malam, bajaj yang digunakan untuk menarik penumpang adalah milik orang lain, sehingga ayah Endang harus memberikan uang setoran saat mengembalikan bajaj yang ia gunakan.
Endang sejak kecil juga telah terbiasa untuk membantu orang tuanya, dirinya sering membantu ibunya berjualan es ke warung-warung, untuk membantu menambah penghasilan keluarganya.
Hal ini dia lakukan sejak dirinya masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia berjualan es sebelum berangkat sekolah dan dilanjutkan kembali saat pulang sekolah hingga magrib.
Kala itu kehidupan keluarganya sangatlah menderita, dirinya sampai kehilangan saudara nya adiknya. Saat itu, adiknya sakit dan tidak memiliki biaya untuk berobat, sehingga adiknya terlanjur meninggal dunia.
Saat SMP, Endang pun masih berjualan es, dan bapaknya beralih profesi sebagai tukang sol sepatu.
Seiring berjalannya waktu perekonomian keluarga Endang semakin membaik. Endang juga sering membantu ayahnya untuk mengantarkan sepatu milikpelangan ayahnya.
Berbekal pengalaman membantu orang tuanya dan semangat tinggi yang ia miliki, Endang akhirnya membawa bekal ilmu yang ia miliki. Dengan pengalaman yang ia miliki dirinya pernah bekerja sebagai sales mobil second. Dari situ perusahaan tempat ia bekerja berkembang pesat, yang menggerakan hati Endang untuk memiliki usaha sendiri.
Endang pun akhirnya memilih untuk hijrah ke dunia properti setelah sukses mengembangkan bisnis mobil di perusahaan tempatnya bekerja. Dari bidang properti ini lah, karirnya sebagai marketing properti melejit sukses.
Dia terus menekuni dalam bidang marketing properti, beberapa jabatan penting telah didapatkan hingga penghargaan tertinggi sebagai Master Gold telah mampu ia raih pada tahun 2013. Hingga kini tak hanya penghargaan dari tingkat nasional yang ia dapat, dirinya juga pernah mendapatkan berbagai penghargaan tingkat dunia dalam bidang marketing properti.
Salah satu penghargaan tingkat dunia yang ia raih adalah Centurion Producer, yang merupakan penghargaan untuk dalam bidang marketing yang berpendapatan kelas dunia. Pencapaian yang ia raih merupakan hasil kerja kerasnya dahulu sebelum dirinya sukses.
Merdeka.com