China Cabut Embargo Vaksin Covid-19 ke Indonesia
Merdeka.com - Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir memberikan angin segar terkait embargo vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh China. Yakni, negeri Tirai Bambu tersebut sudah kembali mengirimkan pasokan vaksin penawar virus corona jenis baru tersebut ke Indonesia.
"Untuk yang China alhamdulillah kita sudah mendapatkan pengiriman rutin lagi," tuturnya dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5).
Hal ini dibuktikan dengan kedatangan 8.000.000 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku pada pagi hari ini. Vaksin tahap ke-13 itu mendarat tepat pukul 8.00 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Bahkan, tanggal 31 Mei akhir bulan ini kita akan dapat tambahan sekitar 8 juta dosis lagi," imbuhnya.
Maka dari itu, Bio Farma memastikan pasokan bahan baku vaksin di tanah air akan kembali normal. Menyusul dicabutnya aturan embargo vaksin oleh China.
"Udah mulai normal lagi supply bahan baku (vaksin)," tekannya.
Sebelumnya, Indonesia kembali kedatangan 8.000.000 dosis vaksin Covid-19 Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku, Selasa (25/5). Vaksin tahap ke-13 tersebut tiba pukul 8.00 WIB di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Hari ini kedatangan 8juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Selasa (25/5).
Dia mengatakan pemerintah selalu menjaga stok ketersediaan vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai target. Dia pun membeberkan hingga saat ini Indonesia telah menerima vaksin Sinovac yaitu 3 juta dosis, AstraZeneca yaitu 6,4 juta dosis, lalu Sinopharm yaitu 1 juta dosis.
"Maka dengan kedatangan tahap ke-13 kali ini yaitu vaksin Sinovac sebanyak 8 juta dosis maka secara total yaitu jumlah vaksin secara total 83,9 juta dosis," bebernya.
Airlangga juga mengatakan pemerintah selalu memastikan faktor keamanan, mutu dan efikesi dari vaksin tersebut. Sehingga masyarakat tidak ada keraguan untuk menggunakan vaksin.
"Pemerintah selalu memastikan faktor keamanan, mutu, efikesi, sehingga tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin. Vaksin yang disediakan Indonesia melalui proses evaluasi badan POM dari para ahli dari ITAGI, WHO," ungkapnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaIndia Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya