Alasan di Balik Pembelian Saham Rp317,2 M Garuda Indonesia oleh Chairul Tanjung
Merdeka.com - CT Corp melakukan transaksi afiliasi atas saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dari entitas usaha Finegold Resources Ltd ke entitas usaha lain PT Trans Airways. Hal itu dilakukan atas permintaan Mitsui & Co Ltd selaku pemegang saham baru CT Corp.
Sebelumnya, Mitsui & Co Ltd menyuntikkan dana 100 miliar yen atau setara Rp 13,2 triliun (Rp 132 per yen) ke CT Corp melalui skema pembelian obligasi konversi (convertible bond) yang diterbitkan PT CT Corpora, induk usaha CT Corp. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh CEO Mitsui Kenichi Hori dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung pada 30 April 2021.
Komisaris Garuda Indonesia, Peter F. Gontha mengatakan, jual beli saham Garuda merupakan transaksi afiliasi dan hanya bersifat pemindahan saham dari satu perusahaan ke perusahaan lain di dalam CT Corp. Hal itu merupakan salah satu syarat di dalam kesepakatan penyuntikan modal Mitsui kepada CT Corp.
"Mitsui tidak mau bahwa di Finegold ada (kepemilikan saham) Garuda Indonesia. Jadi kami keluarkan (saham Garuda) dari Finegold, kami pindahkan ke Trans Airways, tidak ada masalah," kata Peter kepada Katadata.co.id, Selasa (18/5).
Dalam kesepakatan kerja sama, Mitsui berniat mengambil alih sebagian saham Trans Corpora. Di saat bersamaan, Finegold memiliki saham Trans Corpora dan saham Garuda. Mengamati hal itu, Mitsui tak ingin terafiliasi dengan saham Garuda, meski tidak langsung sekalipun.
"(Perusahaan) yang diambil Mitsui (adalah) Trans Corpora yang ada (kepemilikan) Finegold juga. Finegold kan punya saham di Garuda, Mitsui tidak mau kalau ada garuda. Trans Airways itu cuma (memiliki saham) Garuda doang. Kalau Finegold (memiliki saham) Trans TV dan segala macam," kata Peter.
Sebelumnya, Trans Airways sudah memiliki saham Garuda sebanyak 6,68 miliar unit saham atau setara 25,8 persen sebelum transaksi. Dengan pengalihan saham Garuda dari Finegold sebanyak 635,73 juta unit saham atau setara 2,46 persen, maka total saham yang dimiliki Trans Airways menjadi 7,31 miliar atau 28,26 persen.
Peter mengatakan, langkah pengalihan saham tersebut tidak disebabkan adanya potensi dilusi porsi saham Garuda milik Trans Airways.
Baca selengkapnya informasi tentang pembelian saham Garuda Indonesia di artikel KataData ini.
Chairul Tanjung Beli Saham Garuda Indonesia Rp 317,23 Miliar
PT Trans Airways, perusahaan terafiliasi dengan kelompok usaha grup CT milik Chairul Tanjung menambah kepemilikan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) sebesar 635,73 juta saham.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (16/5), manajemen PT Garuda Indonesia menyampaikan laporan perubahan kepemilikan saham dari salah satu pemegang saham PT Garuda Indonesia Tbk.
Adapun Finegold Resources Ltd telah mengalihkan seluruh saham miliknya dalam PT Garuda Indonesia Tbk kepada PT Trans Airways dengan jumlah keseluruhan 635.739.990 atau 635,73 juta saham.
PT Trans Airways membeli saham GIAA milik Finegold Resources Ltd dengan harga Rp 499 per saham. Total nilai pembelian saham senilai Rp 317,23 miliar pada 6 Mei 2021.
“Tujuan dari transaksi investasi dengan status kepemilikan langsung,” demikian mengutip keterbukaan informasi BEI yang diteken Direktur Utama PT Trans Airways, Warnedy.
Harga pembelian saham GIAA itu lebih tinggi dari penutupan perdagangan pada 5 Mei 2021 sebesar Rp 326 per saham dan 6 Mei 2021 sebesar Rp 324 per saham.
Setelah transaksi itu, PT Trans Airways memiliki 7.316.798.262 saham GIAA atau setara dengan 28,26 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan. Sebelum transaksi, Trans Airways mengenggam 6.681.058.272 saham atau setara 25,81 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Berdasarkan data RTI, pemegang saham Garuda Indonesia per 31 Maret 2021 antara lain Pemerintah Indonesia sebesar 60,54 persen, PT Trans Airways sebesar 25,80 persen, masyarakat dengan kepemilikan di bawah lima persen sebesar 13,66 persen.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Letjen TNI Maruli Simanjuntak menerima Penghargaan dari MURI berkat dedikasinya membantu pengadaan air di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan, nilai tukar atau kurs (exchange rate) serta harga avtur yang fluktuatif menjadi tantangan bagi Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua segmen bisnis utama Pertagas, transportasi gas dan minyak yang berkontribusi sekitar 54 persen terhadap kinerja keuangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaPerubahan nama ini dilakukan sebagai bentuk transformasi perusahaan yang saat ini gencar melakukan diversifikasi portfolio bisnis.
Baca SelengkapnyaDilaporkan sebanyak tiga orang meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut.
Baca SelengkapnyaZaidan menuturkan bahwa Sriwijaya Air Group tetap menjunjung tinggi profesionalisme.
Baca SelengkapnyaMengenai kronologi kecelakaan, otoritas di Kementerian Perhubungan masih mengumpulkan informasi mengenai kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaGaji seluruh karyawan PT DI untuk bulan November 2023, baru dibayar rata sebesar Rp1 juta.
Baca Selengkapnya