CDC AS: Risiko Virus Corona Menular Melalui Permukaan Rendah
Merdeka.com - Risiko penularan Covid-19 melalui permukaan rendah, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) pada Senin. Hal yang jauh lebih penting dan menjadi perhatian adalah penularan di udara.
“CDC memastikan bahwa risiko penularan permukaan rendah, dan sekunder dari jalur utama penularan virus melalui tetesan kontak langsung dan aerosol,” jelas Kepala Cabang Pencegahan Penyakit Penularan dari Air, Vincent Hill, dikutip dari CNN, Selasa (20/4).
Hill mengatakan, risiko penularan dari menyentuh permukaan, walaupun rendah, tapi meningkat saat terjadi di dalam ruangan. Di luar ruangan, matahari dan faktor lain bisa mematikan virus.
Virus mati dengan cepat pada permukaan berpori tapi bisa bertahan lebih lama di permukaan yang keras dan di dalam ruangan.
Penelitian juga memperkirakan penularan permukaan lebih mungkin dalam 24 jam pertama setelah seseorang terinfeksi, dan dalam rumah tangga di mana satu orang terjangkit Covid-19 memang memiliki tingkat penularan yang lebih rendah ketika anggota rumah tangga tersebut membersihkan dan mendisinfeksi permukaan.CDC telah memperbarui panduan untuk membersihkan dan mendisinfeksi permukaan di lingkungan komunitas sehubungan dengan risiko penularan ini.
“Dalam berbagai situasi, membersihkan permukaan menggunakan sabun atau deterjen, dan tidak mendisinfeksi, cukup untuk mengurangi penularan virus yang berisiko rendah melalui permukaan,” jelas Hill.
“Mendisinfeksi permukaan secara khusus tidak penting, kecuali orang yang sakit atau seserang positif Covid-19 berada di rumah itu dalam waktu 24 jam terakhir.”
Hill menambahkan, membersihkan permukaan harus difokuskan pada area dengan kontak tinggi, seperti gagang pintu dan stop kontak lampu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setiap golongan darah memiliki risiko penyakit yang berbeda karena adanya interaksi antara antigen pada sel darah merah dengan sistem kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaSeorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya