Gunung Berapi Aktif Ini Muntahkan Emas 80 Gram Per Hari, di Sini Lokasinya
Ahli geologi menemukan partikel emas di gas vulkanik dan salju di sekitar gunung berapi tersebut.
Ahli geologi menemukan partikel emas di gas vulkanik dan salju di sekitar gunung berapi tersebut.
Jika Anda pernah berharap uang tumbuh di pohon, bayangkan jika itu adalah emas yang keluar dari gunung berapi. Di Antartika, ada gunung berapi yang mengeluarkan serpihan emas yang bernilai tinggi.
Para ahli geologi menemukan partikel emas di gas vulkanik dan salju di sekitar gunung berapi tersebut.
Bahkan, menurut IFL Science, partikel logam mulia ini terdeteksi hingga jarak 1.000 km dari gunung berapi tersebut.
Gunung Erebus, yang merupakan gunung berapi tertinggi di Antartika, masih aktif hingga hari ini.
Philip Kyle dari Institut Pertambangan dan Teknologi New Mexico di Socorro menjelaskan endapan emas berasal dari batuan vulkanik.
Ketika lava dari gunung berapi setinggi 3.794 meter itu melepaskan gas panas, beberapa partikel emas terbawa ke udara.
Meskipun jumlah emas yang dimuntahkan terlihat kecil, ilmuwan memperkirakan gunung berapi ini menghasilkan sekitar 80 gram (2,8 ons) emas setiap harinya.
Saat ini, harga satu gram emas adalah senilai Rp 1,2 juta ($75,76), yang berarti gunung berapi tersebut menghasilkan emas sekitar Rp97 juta ($6.000) setiap hari.
Namun, selain sebagai sumber emas, Gunung Erebus juga dikenal sebagai tempat terjadinya tragedi. Pada tanggal 28 November 1979, pesawat Air New Zealand Penerbangan 901 jatuh di sisi gunung ini.
Insiden tersebut menewaskan 237 penumpang dan 20 awak pesawat, serta mengakibatkan Air New Zealand menghentikan semua penerbangan melintasi Antartika sejak saat itu.
Bongkahan emas ini terkubur sekitar 13 hingga 15 sentimeter di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaMelelehnya Es di Pegunungan Ungkap Temuan Ribuan Artefak Berburu Berusia 6.000 Tahun, Ada Mata Panah dan Tongkat
Baca SelengkapnyaRahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Baca SelengkapnyaTemuan ini adalah jenis kupu-kupu jantan yang biasanya beristirahat di dahan pohon.
Baca SelengkapnyaEkspedisi pencarian bangkai kapal ini telah berlangsung bertahun-tahun, namun hasilnya nihil.
Baca SelengkapnyaUsia Alam Semesta Ternyata Dua Kali Lebih Tua Dari Dugaan Sebelumnya, Begini Cara Ilmuwan Menghitungnya
Baca SelengkapnyaSimak penjelasan para ilmuwan terkait temuan mengejutkan ini.
Baca SelengkapnyaMengapa Bawang Membuat Kita Menangis? Ini Kata Sains
Baca SelengkapnyaIlmuwan Akhirnya Temukan Jawaban Mengapa Manusia Tidak Memiliki Ekor
Baca Selengkapnya