Isu pemilu di balik bentrokan petani India dan polisi di New Delhi
Merdeka.com - Polisi India kemarin menembakkan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa petani yang berdemonstrasi di pinggiran Ibu Kota New Delhi menuntut perbaikan harga bagi produk pertanian mereka.
Sebanyak lebih dari 50 ribu petani dari Negara bagian Uttar Pradesh yang dikenal sebagai penghasil komoditi gandum dan tebu, memblokir jalan utama ke Delhi. Mereka berjalan kaki, naik bus, dan truk ke Delhi. Uttar Pradesh adalah negara bagian paling padat dihuni sekitar 200 juta penduduk dan menjadi lumbung suara bagi pemilu.
Dilansir dari laman Reuters, Selasa (2/10), mereka juga menuntut pengabaian pinjaman, listrik gratis dan tindakan lebih keras kepada pabrik gula yang memakai produk tebu mereka. Petani di daerah kini marah dengan Perdana Menteri Narendra Modi jelang pemilihan umum tahun depan.
Dalam tayangan televisi para petani itu membawa traktor dan mencoba menembus barikade polisi. Sejumlah petani juga melempari polisi dengan batu. Bentrokan tak bisa dihindari. Sekitar 50 orang mengalami luka.
Partai oposisi yang pernah 70 tahun berkuasa menuding pemerintah mengizinkan polisi memukuli para petani dalam demo itu.
"Selain tuntutan yang berulangkali kami sampaikan, pemerintah gagal menolong petani dengan cara apa pun," kata pemimpin petani Dharmendra Malik kepada kantor berita Reuters melalui sambungan telepon di lokasi demo.
"Karena tak ada pilihan, kami memutuskan untuk berdemo ke Delhi supaya publik tahu penderitaan kami."
Perusahaan gula berutang kepada para petani tebu sebesar USD 1,9 miliar di musim ini. Namun karena stok gula berlebih dan harga jatuh maka pabrik gula mengatakan mereka tidak mampu membayar utang kepada para petani sesuai tenggat.
"Pemerintah pusat sudah berupaya membantu petani, termasuk membuat kebijakan untuk mempercepat pembayaran kepada para petani," kata Kepala menteri Uttar Pradesh Yogi Adityanath kepada kantor berita ANI.
Para petani itu berbondong-bondong menuju Delhi sambil membawa spanduk Serikat Bhartiya Kisan (Organisasi perkumpulan petani India), kelompok yang kerap cukup vokal mengkritik Perdana Menteri Narendra Modi.
Modi dan partai sayap kanannya Bharatiya Janata (BJP) mengalahkan partai oposisi di Uttar Pradesh pada pemilu terakhir.
Dalam sejumlah survei Modi masih cukup populer namun empat tahun berkuasa, dukungan rakyat kepada partai BJP kini mulai tergerus lantaran isu lapangan kerja dan naiknya harga-harga.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaSaat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini polisi juga mendalami informasi peredaran sabu di salah satu lapas di Sumatera Utara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Karnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo bertemu dengan para petani di Dusun Gunung Bakal, Desa Sumberarum, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (17/12).
Baca SelengkapnyaJika penumpang membawa barang bawaan/bagasi melebihi ketentuan tersebut maka akan dikenakan denda.
Baca SelengkapnyaPerhiasan mahal yang dikenakan Nita Ambani tersebut berupa kalung berlian zamrud dengan bandul berbentuk lempengan berwarna hijau menyala.
Baca SelengkapnyaKorban diperkosa saat tur ke negara bagian Jharkand bersama suaminya.
Baca SelengkapnyaPemudik yang turun di zona drop off terlihat membawa tas dan banyak barang hingga ke area tunggu
Baca Selengkapnya