Pemakaian Masker Secara Luas Dapat Cegah Gelombang Kedua Covid-19
Merdeka.com - Menurut sebuah penelitian di Inggris, penggunaan masker secara meluas di tengah masyarakat bisa menekan penularan Covid-19 menjadi lebih terkontrol untuk epidemi nasional, dan bisa mencegah lebih jauh gelombang pandemi kedua jika disertai dengan lockdown.
Penelitian ini, yang dipimpin ilmuwan dari Universitas Cambridge dan Universitas Greenwich Inggris, memperkirakan jika hanya lockdown tak akan menghentikan penyebaran virus corona, tapi masker yang dibuat sendiri atau masker kain pun bisa secara dramatis mengurangi angka penularan jika banyak orang memakainya saat berada di tengah keramaian.
"Analisis kami mendukung penggunaan masker secara langsung dan meluas oleh publik," jelas Richard Stutt, yang ikut memimpin penelitian di Cambridge, dikutip dari Reuters, Kamis (11/6).
Stutt mengatakan, menggabungkan penggunaan masker secara luas dengan penerapan jarak sosial dan beberapa tindakan lockdown, bisa menjadi "cara yang dapat diterima untuk mengelola pandemi dan membuka kembali kegiatan ekonomi" sebelum pengembangan vaksin yang efektif melawan Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona.
Temuan penelitian ini diterbitkan dalam jurnal ilmiah "Proceedings of the Royal Society A".
Rekomendasi WHO
Pada awal pandemi, bukti ilmiah tentang efektivitas masker dalam memperlambat penularan penyakit pernapasan terbatas, dan tidak ada data tentang Covid-19 karena merupakan penyakit yang sebelumnya tidak diketahui.
Tetapi, didorong oleh beberapa penelitian baru dalam beberapa pekan terakhir, WHO mengatakan pada Jumat bahwa mereka merekomendasikan agar semua orang memakai masker kain saat berada di tempat umum sebagai upaya mengurangi penyebaran penyakit.
Dalam studi ini, para peneliti menghubungkan dinamika penyebaran antara orang-orang dengan model tingkat populasi untuk menilai efek pada tingkat reproduksi penyakit, atau nilai R, dari berbagai skenario penggunaan masker yang dikombinasikan dengan periode lockdown.
Nilai R mengukur jumlah rata-rata orang yang akan ditularkan oleh satu orang yang terinfeksi penyakit. Nilai R di atas 1 dapat menyebabkan pertumbuhan eksponensial.
Penelitian ini menemukan bahwa jika orang memakai masker setiap kali mereka berada di tempat umum, hal itu dua kali lebih efektif dalam mengurangi nilai R daripada jika masker hanya dipakai setelah gejala muncul.
Dalam semua skenario yang diteliti, penggunaan masker secara rutin oleh 50 persen atau lebih dari populasi mengurangi penyebaran Covid-19 ke R kurang dari 1,0, meratakan gelombang penyakit di masa depan dan memungkinkan lockdown yang kurang ketat.
Para ahli yang tidak terlibat langsung dalam studi terbaru di Inggris memiliki kesimpulan yang terbelah.
Brooks Pollock, pakar pemodelan penyakit menular Universitas Bristol, mengatakan kemungkinan dampak masker bisa jauh lebih kecil dari yang diperkirakan. Trish Greenhalgh, seorang profesor Universitas Oxford, mengatakan temuan itu menggembirakan dan memperkirakan masker bisa menjadi tindakan yang efektif diterapkan di tengah masyarakat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaBeredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berbagai fasilitas umum telah mengeluarkan imbauan untuk memakai masker.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaHasto PDIP menyindir kalau polusi udara di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPolisi ini disebut tampan karena pakai masker. Begini potretnya saat masker dilepas.
Baca Selengkapnya