Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?

Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?

Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?

Mengapa sejumlah budaya sama-sama mengganggap tabu untuk membuka payung di dalam ruangan? Ketahui penjelasannya mengapa hal ini terjadi.

Praktik membuka payung di dalam ruangan telah lama dianggap sebagai tanda buruk dalam berbagai budaya. Meskipun tidak ada bukti pasti untuk mendukung takhayul ini, namun banyak teori telah diajukan untuk menjelaskan asal-usulnya.

Dilansir dari Mental Floss, salah satu teori mengemukakan bahwa kebiasaan ini dimulai pada sekitar tahun 1200 SM, ketika para imam dan anggota keluarga kerajaan Mesir kuno menggunakan payung terbuat dari bulu merak dan papirus untuk melindungi diri dari sinar matahari.

Dalam pandangan ini, membuka payung di dalam ruangan—jauh dari sinar matahari—dianggap dapat menyebabkan kemarahan dewa matahari, Ra, yang kemungkinan berdampak negatif bagi pembuka payung tersebut.

Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?

Adanya mitos dan takhayul juga menjadi salah satu alasan utama mengapa membuka payung di dalam ruangan dianggap tabu dalam banyak budaya. Misalnya, di beberapa budaya Eropa, diyakini bahwa tindakan tersebut akan mengundang roh jahat. Sementara itu, di Tiongkok, membuka payung di dalam ruangan dianggap dapat menghalangi keberuntungan dan membawa kesialan.

Sementara itu, di Indonesia membuka payung di dalam ruangan dianggap bisa membawa nasib buruk dan bahkan juga kematian. Hal ini terjadi karena anggapan bahwa hanya orang meninggal saja yang dipayungi di dalam ruangan.

Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?

Selain itu, teori lain melibatkan dewi Mesir kuno, Nut, yang merupakan dewi langit. Dalam pandangan ini, payung diciptakan untuk mencerminkan cara Nut melindungi Bumi, sehingga membuka payung di dalam ruangan oleh orang biasa dianggap sebagai tindakan tidak pantas yang dapat menimbulkan nasib buruk.

Meskipun takhayul ini masih tersebar luas, alasan utama di balik larangan membuka payung di dalam ruangan mungkin lebih praktis daripada ilahi. Seiring dengan popularitas payung modern yang mulai berkembang selama era Victoria, mekanisme pegas yang digunakan dalam rangka Paragon berbahan baja oleh Samuel Fox menimbulkan risiko cedera jika payung dibuka secara tiba-tiba di dalam ruangan.

"Sebuah payung dengan rangka kaku, yang tiba-tiba terbuka di dalam ruangan kecil, bisa serius melukai orang dewasa atau anak-anak, atau menghancurkan objek yang rapuh," tulis Charles Panati dalam bukunya "Panati's Extraordinary Origins of Everyday Things." "Oleh karena itu, takhayul muncul sebagai pencegah untuk membuka payung di dalam ruangan."

Dengan demikian, meskipun membuka payung di dalam ruangan tidak selalu membawa nasib buruk, namun risiko cedera yang mungkin timbul dapat membuat tindakan tersebut dihindari demi keselamatan.

Mengapa Banyak Budaya Menganggap Tabu untuk Membuka Payung di Dalam Ruangan?
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam

Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.

Baca Selengkapnya
Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya
Mengenal Budaya Ketupat Lepas, Ketika Orang Betawi Ucap Nazar untuk Anaknya

Budaya ketupat lepas jadi bukti rasa sayang orang tua ke anaknya.

Baca Selengkapnya
Menjelajah Kekayaan Tradisi Baduy di Imah Saba Budaya, Wajib Dikunjungi Sebelum Masuk ke Kampung Adat
Menjelajah Kekayaan Tradisi Baduy di Imah Saba Budaya, Wajib Dikunjungi Sebelum Masuk ke Kampung Adat

Sebelum masuk ke kampung Baduy, ada baiknya mengenal sekilas di Imah Saba Budaya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sering Kucek Mata Terlalu Lama, Awas Ini Bahaya yang Mengintai
Sering Kucek Mata Terlalu Lama, Awas Ini Bahaya yang Mengintai

Mengucek mata adalah kebiasaan yang sering dilakukan, tetapi pakar kesehatan mata setuju bahwa itu tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Bukan dengan Manusia, Pria ini Buka Puasa Bersama dengan Buaya
Bukan dengan Manusia, Pria ini Buka Puasa Bersama dengan Buaya

Bukannya dengan manusia, ia justru memilih menghabiskan momen membatalkan puasanya dengan buaya.

Baca Selengkapnya
60 Tebak-Tebakan Lucu Jawa, Dijamin Bikin Tertawa Cekikikan
60 Tebak-Tebakan Lucu Jawa, Dijamin Bikin Tertawa Cekikikan

Tebak-tebakan dalam bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk memahami kebudayaan yang satu ini.

Baca Selengkapnya
Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana
Bawaslu Buka Peluang Usut Kertas Suara Tercoblos ke Dugaan Tindak Pidana

"Iya, iya (akan diusut dugaan tindak pidananya)," kata Bagja

Baca Selengkapnya
Bawaslu Catat 30 Petugas Pengawas Pemilu 2024 Meninggal Dunia
Bawaslu Catat 30 Petugas Pengawas Pemilu 2024 Meninggal Dunia

Ketua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, 30 petugas pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya
Desa di Tuban Ini Larang Warga Bangun Rumah Hadap Utara hingga Sembelih Kambing, Ini Alasannya

Masyarakat desa ini punya tujuh pantangan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat

Baca Selengkapnya