Penyebab Nyeri Dada setelah Olahraga, Tak Selalu Penyakit Jantung
Penyebab nyeri dada setelah olahraga mungkin tampak mengkhawatirkan. Namun, kondisi itu tak selalu karena masalah pada jantung.
Penyebab nyeri dada setelah olahraga mungkin tampak mengkhawatirkan. Namun, kondisi itu tak selalu karena masalah pada jantung.
Olahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, terkadang olahraga juga bisa menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan, seperti nyeri dada. Kondisi ini membuat banyak yang bertanya-tanya, apakah nyeri dada setelah olahraga berarti ada yang salah dengan jantung?
merdeka.com
Nyeri dada setelah olahraga bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Berikut adalah beberapa penyebab umum dan penjelasannya:
merdeka.com
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah nyeri dada setelah olahraga, antara lain:
Nyeri dada saat olahraga bisa terjadi karena berbagai jenis olahraga, terutama yang berintensitas tinggi atau berat. Beberapa contohnya adalah:
Angkat beban
Olahraga ini bisa menyebabkan otot-otot di sekitar dada dan rusuk menegang, terutama jika tekniknya salah atau beban yang digunakan terlalu berat. Selain itu, angkat beban juga bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu angina atau serangan jantung pada orang yang memiliki penyakit jantung koroner.
Pull up
Olahraga ini melibatkan gerakan mengangkat tubuh dengan menggunakan tangan dan lengan. Olahraga ini bisa menimbulkan ketegangan pada otot-otot dada, bahu, dan punggung, yang bisa menyebabkan nyeri dada. Pull up juga bisa memicu asma pada orang yang sensitif terhadap udara dingin atau kering.
Squat
Olahraga ini melibatkan gerakan menekuk lutut dan pinggul sambil menahan beban di atas pundak. Olahraga ini bisa menyebabkan nyeri dada karena meningkatkan tekanan pada dada dan perut, yang bisa memicu heartburn atau naiknya asam lambung. Squat juga bisa meningkatkan tekanan darah dan memicu angina atau serangan jantung pada orang yang memiliki penyakit jantung koroner.
Lari jauh dan cepat
Olahraga ini bisa menyebabkan nyeri dada karena meningkatkan kebutuhan oksigen jantung, yang bisa menyebabkan angina atau serangan jantung pada orang yang memiliki penyakit jantung koroner. Lari jauh dan cepat juga bisa memicu asma pada orang yang sensitif terhadap udara dingin atau kering.
Lompat tali
Olahraga ini bisa menyebabkan nyeri dada karena meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, yang bisa menyebabkan angina atau serangan jantung pada orang yang memiliki penyakit jantung koroner. Lompat tali juga bisa memicu asma pada orang yang sensitif terhadap udara dingin atau kering.
merdeka.com
Nyeri dada karena otot tegang dan penyakit jantung memiliki beberapa perbedaan, antara lain:
Beberapa penyebab telinga dalam terasa nyeri dan langkah-langkah mengatasinya.
Baca SelengkapnyaOlahraga tidak hanya bermanfaat bagi kebugaran saja, namun juga bagi kesehatan secara keseluruhan dan mencegah penyakit.
Baca SelengkapnyaMasalah nyeri otot rentan terjadi setelah kita berolahraga. Kenali sejumlah cara yang bisa membantu menghilangkannya dengan cepat.
Baca SelengkapnyaPenyebab jerawat punggung dan cara mencegahnya yang penting diketahui.
Baca SelengkapnyaBagi mereka yang berolahraga untuk menurunkan berat badan, bisa saja olahraga tidak memperoleh hasil yang diinginkan.
Baca SelengkapnyaKeterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.
Baca SelengkapnyaKeringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca SelengkapnyaSalah satu permasalahan yang kerap dialami usai berolahraga adalah rambut yang basah oleh keringat. Simak cara melindunginya.
Baca SelengkapnyaPenting untuk melakukan olahraga yang bisa bermanfaat untuk merapatkan organ kewanitaan.
Baca Selengkapnya