Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sejarah 17 Desember 1938: Kelahiran Soe Hok Gie, Aktivis yang Berpengaruh di Masa Peralihan

<b>Sejarah 17 Desember 1938: Kelahiran Soe Hok Gie, Aktivis yang Berpengaruh di Masa Peralihan</b>

Sejarah 17 Desember 1938: Kelahiran Soe Hok Gie, Aktivis yang Berpengaruh di Masa Peralihan

Meskipun kepergian Soe Hok Gie telah lama berlalu, namun semangatnya dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan tetap dikenang dan menginspirasi banyak orang.

Pada 17 Desember 1942, lahir seorang tokoh yang bakal mengguncang dunia aktivisme Indonesia yang menyinari Jakarta. Soe Hok Gie, lahir di tengah keluarga keturunan Tionghoa-Indonesia, telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam sejarah pergerakan sosial di negeri ini.

Meskipun hidupnya singkat, Soe Hok Gie mewarisi semangat perubahan dan keberanian untuk bersuara yang tetap menginspirasi generasi setelahnya.

Dari usia muda, Soe Hok Gie telah menunjukkan minat yang mendalam pada sastra dan pengetahuan. Perjalanan intelektualnya dimulai di Fakultas Sastra Universitas Indonesia, di mana dia tidak hanya mengejar pengetahuan akademis tetapi juga mulai membentuk pandangannya terhadap ketidakadilan sosial dan politik yang melanda Indonesia pada era 1960-an.

merdeka.com

Pendidikan Soe Hok Gie

Soe Hok Gie adalah seorang aktivis dan penulis Indonesia yang lahir pada 17 Desember 1942 di Jakarta. Ia adalah anak keempat dari lima bersaudara di keluarga etnis Tionghoa yang berasal dari provinsi Hainan, Republik Rakyat Tiongkok. Ayahnya bernama Soe Lie Pit alias Salam Sutrawan, dan ibunya bernama Nio Hoe An.

Soe Hok Gie menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Strada, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Strada di Gambir. Ia sempat mengalami kesulitan akademik dan harus pindah sekolah ke Sekolah Kristen Protestan di kelas dua SMP. Setelah lulus SMP, ia masuk ke SMA Kolese Kanisius dengan jurusan sastra. Di sana, ia mulai menunjukkan minatnya pada bidang sastra dan sejarah, serta mengembangkan sikap kritis dan oposisional terhadap pemerintahan Soekarno.

Setelah menyelesaikan SMA, Soe Hok Gie melanjutkan studinya di Universitas Indonesia, Fakultas Sastra, Jurusan Sejarah. Ia menjadi salah satu mahasiswa yang aktif dalam gerakan demonstrasi anti-Soekarno dan anti-PKI, serta menulis berbagai artikel yang dipublikasikan di media massa seperti Kompas, Harian Kami, Sinar Harapan, Mahasiswa Indonesia, dan Indonesia Raya. Ia juga membantu mendirikan Mapala UI, sebuah organisasi lingkungan di kalangan mahasiswa yang gemar mendaki gunung.

Catatan Soe Hok Gie

Selama masa kuliahnya, Soe Hok Gie mulai terlibat aktif dalam kegiatan mahasiswa dan gerakan sosial. Pada era 1960-an, Indonesia mengalami ketegangan politik yang tinggi, dan Soe Hok Gie menjadi salah satu mahasiswa yang terlibat dalam demonstrasi dan protes melawan pemerintahan Presiden Sukarno. Ia terlibat dalam berbagai aksi protes mahasiswa yang menentang korupsi, ketidakadilan, dan kebijakan pemerintah yang kontroversial.

Selain aktivitas politiknya, Soe Hok Gie juga dikenal sebagai penulis dan jurnalis. Karya-karyanya mencakup esai, artikel, dan catatan harian. Catatan harian Soe Hok Gie yang terkenal, "Catatan Seorang Demonstran," memberikan gambaran mendalam tentang pemikiran dan pengalaman pribadinya selama terlibat dalam gerakan mahasiswa.

Akhir Hidup Soe Hok Gie

Soe Hok Gie dikenal sebagai seorang aktivis mahasiswa yang pemberani dan gigih. Namun sayang, dirinya meninggal dunia pada usia yang terlalu muda, yaitu 26 tahun.

<b>Akhir Hidup Soe Hok Gie</b><br>

Detik-detik meninggalnya Soe Hok Gie terjadi pada tanggal 16 Desember 1969 di Gunung Semeru, Jawa Timur. Saat itu, Soe Hok Gie sedang melakukan pendakian bersama teman-temannya. Namun, saat sedang beristirahat di sebuah gua, Soe Hok Gie tiba-tiba pingsan dan kemudian meninggal dunia. Kepergian Soe Hok Gie meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga, teman-temannya, dan juga masyarakat Indonesia yang mengaguminya.

Kisah detik-detik meninggalnya Soe Hok Gie menjadi peristiwa yang menyedihkan, terutama karena Soe Hok Gie adalah sosok yang dihormati dan dijadikan panutan oleh banyak orang. Dengan semangatnya yang tinggi dan keberaniannya dalam menyuarakan pendapat, Soe Hok Gie menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan penindasan. Kehilangan Soe Hok Gie menjadi sebuah kerugian yang besar bagi gerakan mahasiswa dan pergerakan sosial di Indonesia.

Peninggalan Soe Hok Gie

Soe Hok Gie adalah seorang aktivis dan penulis yang berperan penting dalam sejarah Indonesia, khususnya pada masa peralihan dari Orde Lama ke Orde Baru.

Ia dikenal sebagai orang yang paling vokal mengkritik kinerja pemerintahan era Soekarno, yang menerapkan sistem Demokrasi Terpimpin yang dianggap sebagai kemunafikan dan kepicikan. 

Ia juga menjadi salah satu arsitek aksi long-march dan demonstrasi besar mahasiswa tahun 1966, yang menjadi awal kebangkitan gerakan mahasiswa secara nasional.

Ia juga bekerja sama dengan pihak militer dan tokoh-tokoh intelektual lainnya untuk menumbangkan Soekarno dan mendukung Soeharto.

Namun, ia tetap kritis dan oposisional terhadap pemerintahan Soeharto, yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru.

Soe Hok Gie meninggalkan warisan berupa buku hariannya yang berisi opini dan pengalamannya terhadap aksi demokrasi, yang diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran.

Buku ini kemudian menjadi inspirasi bagi film Gie yang dirilis pada tahun 2005, yang disutradarai oleh Riri Riza dan dibintangi oleh Nicholas Saputra sebagai Soe Hok Gie.

Soe Hok Gie juga menjadi subjek dari sebuah buku yang ditulis oleh Dr John Maxwell yang berjudul Soe Hok Gie-: Diary of a Young Indonesian Intellectual.

Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 20 Desember, Berikut Sejarah dan Tujuannya
Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 20 Desember, Berikut Sejarah dan Tujuannya

Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional diperingati setiap tanggal 20 Desember.

Baca Selengkapnya
Mengenal Rangkayo Khailan Syamsu, Penulis dan Tokoh Aktivis Pejuang Hak Perempuan Terkemuka di Hindia Belanda
Mengenal Rangkayo Khailan Syamsu, Penulis dan Tokoh Aktivis Pejuang Hak Perempuan Terkemuka di Hindia Belanda

Sosok penulis dan wartawan dari Bukittinggi ini terus menyuarakan hak-hak perempuan dan penghapusan perkawinan anak.

Baca Selengkapnya
Sosok KRT Wongsonegoro, Gubernur Pertama Jateng Setelah Kemerdekaan yang Pernah Ditunjuk sebagai Menteri Era Soekarno
Sosok KRT Wongsonegoro, Gubernur Pertama Jateng Setelah Kemerdekaan yang Pernah Ditunjuk sebagai Menteri Era Soekarno

Setelah tak aktif dalam kabinet pemerintahan, ia lebih banyak terlibat dalam pengorganisasian para penghayat kepercayaan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
6 Ide Aktivitas Tahun Baru, Seru dan Menyenangkan
6 Ide Aktivitas Tahun Baru, Seru dan Menyenangkan

Malam tahun baru adalah momen penuh semangat yang dinanti-nantikan, di mana kita bersama-sama melupakan beban-beban masa lalu dan menyambut awal yang baru.

Baca Selengkapnya
21 Januari: Peringatan Hari Memompa ASI Sedunia, Berikut Sejarahnya
21 Januari: Peringatan Hari Memompa ASI Sedunia, Berikut Sejarahnya

Peringatan Hari Memompa ASI Sedunia mencerminkan kesadaran akan peran penting pompa ASI dalam memberikan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan anak.

Baca Selengkapnya
Berani Kotor hingga Rela Pungut Sampah, Deretan Artis Ini Luangkan Waktu Jadi Aktivis Lingkungan
Berani Kotor hingga Rela Pungut Sampah, Deretan Artis Ini Luangkan Waktu Jadi Aktivis Lingkungan

Di balik mewahnya kehidupan artis, mereka justru luangkan waktu untuk menjadi aktivis lingkungan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa
Mengenal Sosok Mbah Wo, Bintang 1 TNI AU yang Kini Jualan Bakmi Jawa

Usai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.

Baca Selengkapnya
Luar Biasa, Kedatangan Sosok Pak De Disambut Meriah Para Prajurit TNI, Ternyata Gara-Gara ini
Luar Biasa, Kedatangan Sosok Pak De Disambut Meriah Para Prajurit TNI, Ternyata Gara-Gara ini

Kedatangan sosok pria istimewa, para prajurit bahkan rela membuat barisan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Dewi Tjandraningsih, Istri Kakorlantas Polri yang Inspiratif
Mengenal Sosok Dewi Tjandraningsih, Istri Kakorlantas Polri yang Inspiratif

Sosoknya menuai perhatian publik karena kisah inspiratifnya.

Baca Selengkapnya