Ketika lawan-lawan Ahok mulai melirik Risma
Merdeka.com - Nama Tri Rismaharini kembali naik dalam isu pencalonan gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang. Meski Risma menolak, banyak pihak merasa hal itu bukan akhir, mengingat Jokowi juga pernah melakukan hal serupa, namun akhirnya tetap mencalonkan diri melalui PDI Perjuangan.
Nah, uniknya santernya nama Risma tersebut justru disambut oleh para bakal calon yang dikenal kerap berseberangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sang inkumben.
Sebut saja, Abraham Lunggana (Haji Lulung). Wakil Ketua DPRD DKI ini justru menyebut Risma sangat bisa menandingi Ahok.
"Jangankan Bu Risma, saya saja bisa nandingi Ahok," kata Lulung sambil tertawa di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (10/5).
Dia mengaku tidak ingin mencampuri urusan internal partai berlambang banteng tersebut. Karena maju atau tidaknya Risma sepenuhnya hak prerogatif Partai PDI Perjuangan.
Namun, menurutnya, pemimpin Jakarta selanjutnya harus santun dan tegas secara kebijakan. Selain itu, memiliki visi dan misi untuk memajukan ibukota. Sehingga mampu menjadi tauladan bagi masyarakat.
"Pokoknya orang yang pantas, orang yang berkualitas, yang kapabel disenangi rakyat, punya konsep jelas mengenal Jakarta lebih dekat, mengenal masyarakat di Jakarta lebih dekat, mengerti tentang kearifan lokal, silakan saja," tutup politisi PPP ini.
Tidak cukup mendukug, Lulung bahkan siap menggelontorkan ‘investasi’ kepada Risma jika dia mau maju di Pilgub DKI buat mengalahkan Ahok.
"Yang jelas saya punya investasi, yang nanti saya akan berikan, barangkali nanti yang lebih cakap Bu Risma, nanti saya akan berikan investasi ini. Bu Risma! saya jadi campaign-nya," kata Lulung.
Lulung mengaku kini hanya mau bekerja secara politik. Sehingga dia hanya memikirkan bagaimana cara untuk Ahok tetap kalah pada Pilgub DKI 2017 nanti.
"Kalau saya begini yang penting jangan Ahok, tegas tuh saya. Pokoknya saya siap maju, siap tidak maju. Apalagi siap tidak dicalonkan kalau ada yang lebih kompeten itu saya komit," jelasnya.
Menurut Lulung, selama ini Pemprov DKI Jakarta tidak lagi memiliki sinergis dengan legislatif. Ini menjadi alasan dirinya tidak ingin dipimpin Ahok lagi.
"Soalnya kalau Pak Ahok, kita enggak bisa nih kerjasama yang baik, Perda sekarang macet, hubungan Shanghai dengan Jakarta. Di satu sisi pemerintah perlu Perda, siapa yang mengesahkan, siapa yang membuat, ya itu lah tadi representatifnya wakil-wakil rakyat," terangnya.
Sementara itu, bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyambut positif wacana ‘memboyong’ Risma dari Surabaya ke Jakarta. Bagi Sandiaga, Risma merupakan sosok yang tepat untuk membangun ibu kota.
"Bu Risma itu, kalau memang betul beritanya berkah itu buat Jakarta, karena Jakarta butuh orang seperti ibu Risma. Dan itu akan lebih banyak solusi di DKI, seperti kita lihat sendiri untuk pembangunan masih belum menyentuh kepada rakyat kecil. Saya dukung ibu Risma. Apalagi ada yang mendorong ibu Risma ke Jakarta. Itu akan lebih semarak," kata Sandiaga Uno, di Pasar Rawamangun Jakarta Timur, kemarin.
Dalam persaingan dengan bakal calon DKI Jakarta lainnya, dia menganggap bertambahnya jumlah pesaing tidak membuatnya merasa tersaingi. Bagi dia, warga DKI justru diuntungkan dengan kedatangan Risma.
"Ini adalah kompetisi yang sehat. Kita lari bersama-sama calon marathon, jadi ibaratnya saya sedang lomba dan terpacu untuk bersama-sama lari. Dan nantinya warga Jakarta juga yang akan diuntungkan," ucap dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Respons Heru Budi soal penonaktifan NIK warga Jakarta dikritik Ahok
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menyiapkan delapan nama sebagai bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Ahok bareng sang istri duduk mesra menikmati indahnya pemandangan.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaAhok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.
Baca SelengkapnyaKeempatnya adalah Mensos, Menkeu, Menko Perekonomian dan Mendag
Baca SelengkapnyaSurat pengunduran diri Ahok telah diberikan kepada Sekretaris Dewan Komisaris agar dikirimkan kepada Menteri BUMN dan ditembuskan ke Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya