Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun
Jumlah pendatang di ibu kota merosot. Penurunan terjadi setidaknya dalam 4 tahun terakhir.
Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mencatat jumlah pendatang di DKI pada tahun 2020 mencapai 24.043 orang.
Namun, jumlah tersebut menurun jadi 20.046 orang di tahun 2021. Peningkatan terjadi di tahun 2022, tercatat ada 27.478 pendatang di DKI Jakarta.
Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna menilai faktor merosotnya jumlah pendatang di ibu kota adalah biaya hidup yang semakin tinggi. Terlebih, setelah lebaran.
merdeka.com
Contohnya, kata Yayat, biaya makan sehari-hari di ibu kota saja menghabiskan Rp3 juta tiap bulannya.
Itu di luar dari kebutuhan lainnya.
Terlebih, gaji para pekerja di Jakarta yang rata-rata sekitar Rp4 jutaan sehingga akan memilih hidup di indekos atau kontrakan murah.
"Apalagi yang masih bujangan dari kampung itu satu indekos atau kontrakan bisa lima orang untuk menghemat biaya," ujar Yayat.
Selain itu, dia juga menyoroti baru diketahui fakta banyaknya warga memiliki KTP Jakarta, namun tidak tinggal di Ibu Kota sejak dilaksanakan penonaktifan nomor induk kependudukan (NIK) yang masih dilakukan hingga kini.
Menurut dia, data ini turut mendukung alasan biaya hidup tinggi menjadi faktor warga lebih memilih untuk tidak tinggal menetap di Jakarta dan memilih hidup di kota sekitarnya.
Kendati demikian, terdapat juga faktor lainnya yang mendukung warga masih bisa untuk bekerja di Jakarta meski sudah tidak tinggal menetap yakni adanya kemudahan transportasi.
"Mereka masih bisa menggunakan sepeda motor, KRL hingga bus daripada mereka tinggal di Jakarta," kata Yayat.
Dengan demikian, dia menilai biaya hidup memang berpengaruh pada naik turunnya jumlah pendatang yang masuk ke Jakarta. Namun hal itu tidak mengurangi kepadatan aktivitas warga untuk tetap mencari pekerjaan di Ibu Kota. Seperti dikutip Antara.
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaWarga DKI Jakarta yang menggunakan transportasi umum massal baru sekitar 30 persen.
Baca SelengkapnyaBudi memprediksi pada 2024 ini jumlah pendatang baru di Jakarta bakal berkurang.
Baca SelengkapnyaLarangan penggunaan kendaraan dinas untuk mudik sudah diatur di dalam kebijakan yang ada.
Baca SelengkapnyaKenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 pada malam hari.
Baca SelengkapnyaStiker bergambar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono terpasang di halte-halte TransJakarta, seperti Bundaran Hotel Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPS DKI Jakarta mencatat penumpang TransJakarta mencapai 30,93 juta orang di Januari 2024
Baca SelengkapnyaSosok Jenderal bintang empat TNI yang punya Perusahaan Otobus (PO).
Baca SelengkapnyaWarga pendatang baru wajib mencatatkan administrasi kependudukan di Dukcapil DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya