Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ombudsman DKI Kritik Usul DPRD Minta Disdik Biayai Siswa Tak Lolos PPDB

Ombudsman DKI Kritik Usul DPRD Minta Disdik Biayai Siswa Tak Lolos PPDB Hari pertama sekolah. ©2016 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, meminta Dinas Pendidikan memikirkan nasib peserta didik baru yang tidak lolos seleksi jalur zonasi. Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan membiayai pendidikan pelajar itu di sekolah swasta yang menerimanya.

Ombudsman DKI Jakarta mempertanyakan usulan itu. Ketua Ombudsman Jakarta, Teguh Nugroho, menilai tidak ada dasar hukum atau indikator yang mewajibkan Dinas Pendidikan menanggung biaya peserta didik yang masuk ke sekolah swasta dengan alasan tidak lolos seleksi.

"Indikatornya apa? Nanti semua mau masuk swasta yang mahal dengan alasan akreditasinya sama dengan negeri," kata Teguh kepada merdeka.com, Selasa (7/7).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengabaikan peserta didik dengan kemampuan daya ekonominya kurang. Pemprov DKI, katanya, telah mengakomodir keringanan untuk pendidikan di kalangan ekonomi kelas bawah melalui kartu Jakarta Pintar (KJP).

Lagipula, imbuhnya, jika merujuk kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 44 Tahun 2019, Pemprov DKI telah menyelaraskan kualitas pendidikan di Jakarta dengan cara jalur afirmasi, zonasi, prestasi, dan kepindahan orang tua. Ditambah adanya jalur zonasi bina RW dengan tambahan kuota 4 bangku per kelas, kendati Teguh mengkritik adanya tambahan tersebut karena akan membebani Kemendikbud.

"Ini sebetulnya salah, karena itu akan membebani Kemendikbud. Daerah lain akan meminta hal yang sama," tandasnya.

Dia juga pesimis jika terdapat usulan Pemprov DKI memperbanyak sekolah negeri. Hal ini sulit direalisasikan sebab harga tanah di Jakarta sangat tinggi.

Dibanding berkutat pada kuota sekolah negeri yang dikatakan Teguh tidak akan pernah mencukupi, ia meminta Pemprov DKI memberikan dukungan sarana prasarana, dukungan capacity building terhadap guru, agar biaya sekolah swasta bisa sama terjangkaunya dengan sekolah negeri.

"Jadi enggak ada lagi orang rebutan PPDB sekolah negeri," kata dia.

Sebelumnya, Komisi E DPRD DKI menilai tidak tertampungnya peserta didik untuk sekolah negeri acap kali menjadi masalah rutin. Ketersediaan sekolah dengan calon peserta didik disebutnya sangat timpang.

"Dari 5 tahun lalu tidak pernah ada sekolah baru, SD, SMP mau pun SMA jadi bagaimana mau tertampung? Dari kejadian ini malah wajib Pemda bertanggung jawab terhadap korban PPDB untuk membiayai para siswa yang terpaksa masuk sekolah swasta," kata Basri, Selasa (7/7).

Dia menilai, Dinas Pendidikan memiliki anggaran cukup untuk mengakomodir peserta didik yang terpaksa masuk ke sekolah swasta. Andai tidak memiliki anggaran, dia meminta anggaran Formula E diperuntukan sebagai biaya akomodasi.

"Banyak dana yang bisa dipakai. Batalkan E Formula," jelasnya.

Nantinya, kewajiban Pemprov untuk membiayai peserta didik di sekolah swasta hingga lulus. Sementara pemilihan sekolah swasta bisa dipilih oleh Pemprov ataupun peserta didik, dengan catatan jarak sekolah tidak jauh dari tempat tinggal.

"Ditentukan juga boleh, siswa pilih juga boleh yang penting dekat dengan rumah," tandasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus
DPR Bakal Panggil Mendikbud Nadiem Buntut Wacana Ekstrakurikuler Pramuka Dihapus

Adapun penambahan isu terkait wacana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler masuk jadi pembahasan rapat dengan DPR.

Baca Selengkapnya
Didukung Kemenkes, Bupati Ipuk Galakkan Desa Bebas Nyamuk Cegah DBD
Didukung Kemenkes, Bupati Ipuk Galakkan Desa Bebas Nyamuk Cegah DBD

Bupati Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh warga turut berperan dalam pencegahan DBD.

Baca Selengkapnya
Komisioner KPU Diperiksa DKPP, Rekapitulasi Nasional Diskors Sementara
Komisioner KPU Diperiksa DKPP, Rekapitulasi Nasional Diskors Sementara

Pemeriksaan terkait dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fraksi PDIP DKI Kritik Heru Budi, Nilai Penetapan Desil Penerima KJMU Terlalu Ketat & Kaku
Fraksi PDIP DKI Kritik Heru Budi, Nilai Penetapan Desil Penerima KJMU Terlalu Ketat & Kaku

Mendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku

Baca Selengkapnya
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan
Polisi Benarkan Rektor Kampus Swasta Diduga Lecehkan 2 Anak Buah di Ruangan

Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya

Baca Selengkapnya
Polisi Ungkap Lokasi Perundungan Siswa SMA Binus BSD Serpong Diduga Libatkan Anak Artis
Polisi Ungkap Lokasi Perundungan Siswa SMA Binus BSD Serpong Diduga Libatkan Anak Artis

Galih memastikan peristiwa perundungan terhadap anak SMA oleh pelajar di satu sekolah Binus internasional BSD itu benar terjadi.

Baca Selengkapnya
Kantor DPRD Mimika Papua Dirusak Orang Tak Dikenal, Pelaku Berniat Membakar Tapi Dicegah Sekuriti
Kantor DPRD Mimika Papua Dirusak Orang Tak Dikenal, Pelaku Berniat Membakar Tapi Dicegah Sekuriti

Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika dirusak oleh Orang Tak Kenal (OTK).

Baca Selengkapnya
DPD Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024, Ini Respons Bawaslu
DPD Bentuk Pansus Kecurangan Pemilu 2024, Ini Respons Bawaslu

Bawaslu RI mengaku tidak bisa mengomentari langkah DPD RI membentuk Panitia Khusus (Pansus) Kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Siswi SD Ngadu Dilecehkan Sejak Kelas 3, Guru SD di Bogor Dipolisikan
Siswi SD Ngadu Dilecehkan Sejak Kelas 3, Guru SD di Bogor Dipolisikan

NP baru menceritakan apa yang dialaminya belakangan ini saat ia duduk di bangku kelas 4.

Baca Selengkapnya