6 Januari Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia, Ini Sejarahnya
Jumlah anak yatim piatu meningkat akibat peristiwa perang.
Jumlah anak yatim piatu meningkat akibat peristiwa perang.
Seperti diketahui, konflik Israel-Palestina yang sudah berlangsung selama beberapa dekade masih berlangsung hingga saat ini. Terakhir, sejak Israel menyatakan perang kepada Palestina setelah peristiwa 7 Oktober, kondisi ketegangan kian memanas.
Israel pun tak ragu-ragu melancarkan serangan rudal hingga bom ke pemukiman, rumah sakit, hingga area pengungsian masyarakat Palestina yang diusir. Serangan Israel ini pun menyebabkan banyak anak menjadi yatim piatu karena kelihangan orang tuanya yang mati terkena bom.
Tentu, hal ini perlu mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Salah satunya dengan memperingati Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia setiap 6 Januari. Tepat pada hari ini, penting untuk diketahui bagaimana sejarah 6 Januari hingga ditetapkan untuk peringatan global ini.
Selain mnegetahui sejarah 6 Januari Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia, perlu dipahami pula tujuan dari peringatan ini. Dilansir dari National Today, berikut kami merangkum informasinya, bisa disimak.
Sejarah 6 Januari sebagai Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia bermula ketika terjadi peningkatan anak yatim piatu korban perang.
Jumlah ini terus meningkat selama beberapa abad terakhir, hingga tahun 2001.
Pada tahun 2015, ada hampir 140 juta anak yatim piatu di seluruh dunia, termasuk 61 juta di Asia, 52 juta di Afrika, 10 juta di Amerika Latin dan Karibia, dan 7,3 juta di Eropa Timur dan Asia Tengah, yang terdampak akibat perang.
Anak-anak yang kehilangan orang tuanya dalam insiden yang tidak terduga dan keras seperti perang terpaksa tinggal bersama anggota keluarga yang masih hidup. Mereka dimasukkan ke dalam sistem pengasuhan angkat dan menghadapi kondisi buruk seperti kekurangan gizi dan penyakit.
Jumlah anak yatim piatu lebih rendah di negara-negara maju, namun jauh lebih tinggi di negara-negara yang pernah dilanda perang dan epidemi. Beberapa anak pun kehilangan orang tuanya karena terpisah dari mereka selama kekacauan perang.
Hari Yatim Piatu Perang Sedunia diciptakan oleh SOS Enfants en Detresse, sebuah organisasi Perancis yang bekerja untuk membawa rasa normal ke dalam kehidupan anak-anak yang secara tidak langsung terkena dampak perang dan konflik.
Peringatan ini diadakan pada tanggal 6 Januari setiap tahunnya. Setiap tahun peringatan ini mengusung program untuk meningkatkan masyarakat tentang penderitaan yang dihadapi oleh anak-anak yatim piatu akibat perang. Dengan kesadaran masyarakat yang lebih meningkat, maka bisa berpengaruh pada gerakan-gerakan perubahan sosial yang mendukung kesejahteraan anak yatim piatu korban perang.
Setelah mengetahui sejarah 6 Januari Hari Anak Yatim Piatu Akibat Perang Sedunia, berikutnya akan dijelaskan tujuannya.
Tujuan dari peringatan ini, pertama menyoroti dampak buruk perang. Peringatan ini diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa perang menimbulkan banyak dampak buruk, termasuk bagi anak-anak.
Tujuan kedua dari peringatan ini adalah untuk memberikan dukungan bagi anak yatim piatu korban perang. Peringata ini juga diadakan untuk memberi mereka harapan dan membuat mereka tahu bahwa tangisan mereka didengar.
Terakhir, peringatan ini dilakukan untuk menghimpun kekuatan masyarakat untuk membantu anak yatim piatu korban peran. Berbagai cara bisa dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan anak yatim piatu yang kehilangan orang tua akibat perang.
Pendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI yatim piatu menceritakan kisah sedihnya saat pelantikan karena tidak ada orang tua yang hadir dan memberikan ucapan selamat
Baca SelengkapnyaViral momen polisi cegar difabel yatim piatu jalan kaki dari Bojonegoro ke Jember. Kisahnya bikin haru.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Memompa ASI Sedunia mencerminkan kesadaran akan peran penting pompa ASI dalam memberikan nutrisi yang diperlukan bagi pertumbuhan anak.
Baca SelengkapnyaHari Pelukan Nasional dirayakan setiap tahun pada tanggal 21 Januari.
Baca Selengkapnya"Menurut keterangan saksi Siti Rohaini, korban meninggal dunia akibat dipukul oleh sebuah batu konblok oleh anaknya yang diduga mengalami gangguan kejiwaan,
Baca SelengkapnyaAcara buka bersama anak yatim ini sudah direncanakan sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSelain menjalankan ibadah puasa, Ramadan juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan amal kebaikan.
Baca SelengkapnyaPerang Badar merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perang ini terjadi pada 17 Ramadan tahun 2 H (13 Maret 624 M) di kota Badar.
Baca Selengkapnya