Angkat Potensi Desa, Begini Keseruan Festival Durian di Purbalingga
Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi pengapresiasi pagelaran festival tersebut. Menurutnya, festival tersebut mampu mengangkat potensi pertanian dan pariwisata di Purbalingga, terlebih khusus di Kecamatan Rembang.
“Selain mengenalkan durian lokal, festival ini juga menjadi promosi bagi pariwisata karena mampu menarik orang-orang untuk bisa datang ke Bantargebang,” kata bupati yang akrab disapa Tiwi itu.
Ia mengatakan bahwa festival durian itu baru diselenggarakan pertama kali di Bantarbarang. Animo masyarakat yang hadir tinggi. Bahkan ada warga luar kota yang datang jauh-jauh ke Purbalingga untuk mengikuti festival itu.
“Jadi dari mulai masuk Bantarbarang sampai lokasi itu sudah macet dan butuh perjuangan yang luar biasa. Saya naik sepeda motor dan itupun berhenti sehingga tadi sempat berjalan kaki juga,”
kata Tiwi dikutip dari Liputan6.com.
Bupati Tiwi berharap ke depannya acara festival durian itu bisa dilanjutkan. Hanya ia merasa acara tersebut harus dikemas lebih baik lagi agar lebih menarik.
Foto: IG@dyahhayuningpratiwi
berita untuk kamu.
300 Hektare Lahan Durian
Bupati Tiwi mengatakan di Desa Bantarbarang, khususnya di Dusun Sumingit, ada 300 hektare perkebunan yang ditanami durian. Durian yang dihasilkan memiliki rasa yang manis dan tidak kalah dengan durian lainnya.
“Saya pun baru tahu kalau Desa Bantarbarang salah satu komoditas unggulannya adalah durian. Setahu saya durian hanya ada di Tetel, kemudian di Nangkod. Ternyata durian Bantarbarang tidak kalah enak,” kata Tiwi.
Sementara itu Kades Bantarbarang, Mistrianti, mengucapkan terima kasih kepada Bupati Purbalingga dan jajarannya yang telah menyemarakkan festival durian. Ia mengatakan ada dua jenis durian lokal di Desa Bantarbarang yang cukup terkenal, yaitu durian gethuk dan durian bokir.
“Kurang lebih ada 500-an durian dari beberapa kelompok tani durian yang hari ini dibagikan untuk masyarakat dan pengunjung yang hadir,” ujar Mistrianti.
- Shani Rasyid
Palembang tak hanya terkenal dengan olahan Pempeknya saja. Ada juga kudapan lezat yang menarik untuk dicoba yaitu Lempok Durian.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momentum untuk menggeliatkan perekonomian warga dan para pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaDalam festival ini, sebanyak 2.024 durian khas Wonosalam dibagikan secara gratis untuk warga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Durian bawor sendiri terkenal karena rasanya yang khas, daging buahnya yang tebal, dan biji yang tipis.
Baca SelengkapnyaAda jenis durian jarot yang punya julukan "kecil-kecil cabe rawit". Wajib dicoba karena tak bakal kecewa.
Baca SelengkapnyaSaking melimpahnya durian, tak sedikit warga juga menjual duriannya di teras rumah mereka dengan jumlah yang banyak.
Baca SelengkapnyaTak disangka, olahan durian ini ternyata banyak peminatnya.
Baca SelengkapnyaAda-ada saja kejadian unik yang terjadi di jalan raya.
Baca SelengkapnyaPenanaman durian sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan untuk memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup.
Baca Selengkapnya