Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan Jadi Incaran Pemburu Liar
Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Kawasan hutan di lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak satwa, termasuk di antaranya satwa langka. Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
Mengutip sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Mbah Jug Petualang pada 19 Oktober 2021, terlihat burung-burung langka di hutan lereng Gunung Slamet menampakkan diri. Ada burung takur bututut, burung luntur harimau, dan burung tangkar ongklet.
Burung-burung tersebut terlihat sangat indah corak warnanya dan gagah perangainya. Membuat siapapun terpesona saat melihatnya.
Selain para burung, hutan lereng Gunung Slamet juga menjadi rumah bagi hewan buas seperti macan tutul dan macan kumbang.
Di antara ranting-ranting pohon yang tinggi, seekor macan tutul sedang melihat sekeliling. Ia bergerak senyap dengan kaki berpijak di dahan pohon. Di dahan pohon lainnya, tampak seekor macan kumbang sedang tertidur lelap.
Pada tahun 2019 lalu, kanal YouTube Rendian88 sempat menangkap penampakan seekor macan tutul yang berjalan di kawasan hutan. Macan tutul itu tidak sendiri.
Ia berjalan bersama kedua anaknya yang tampak masih kecil-kecil. Uniknya, salah satu anak macan tutul itu berwarna hitam, dengan kata lain ia berasal dari jenis macan kumbang.
Selain bagi satwa-satwa lain, masih banyak lagi satwa yang tinggal di hutan lereng Gunung Slamet seperti babi hutan, bajing, dan rusa.
Walaupun bukan satwa langka, hewan-hewan tersebut keberadaannya karena menjadi sumber makanan bagi satwa langka predator seperti macan.
Namun keberadaan mereka terancam oleh para pemburu liar. Padahal secara hukum perburuan satwa langka merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum.
Mbah Slamet sudah puluhan tahun tinggal di hutan itu. Berbagai macam gangguan pernah ia rasakan selama tinggal di sana
Baca SelengkapnyaKawasan MHHT nantinya akan memiliki 109 spesies pohon khas ekosistem hutan hujan tropis dengan keragaman hayati yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBegitu menarik perhatian, di dalamnya banyak dihiasi oleh tanaman sayur. Seperti apa penampakannya?
Baca SelengkapnyaDua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaAda banyak cara bagi seseorang untuk hidup tenang dan bahagia. Misalnya saja seperti yang dilakukan oleh pasangan lansia di Kampung Curug.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeorang pria dan dua anaknya tega membunuh seorang wanita tua HA (62) di Kedaton, Ogan Komering Ulu. Pembunuhan ini dilatarbelakangi sengketa lahan.
Baca SelengkapnyaDi Dusun Banger sebenarnya masih banyak rumah tidak layak huni. Bahkan beberapa penghuninya tidak pernah mendapat bantuan sama sekali.
Baca Selengkapnya