Mengenal Proses Pembentukan Tulang yang Perlu Diketahui, Dimulai dari Masa Kehamilan
Merdeka.com - Tulang merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh. Dalam hal ini, tulang mempunyai peranan sebagai pembentuk kerangka, sehingga tubuh bisa berdiri tegak. Selain itu, kerangka tubuh yang telah terbentuk bisa memberikan ruang untuk meletakkan organ-organ vital lain.
Proses pembentukan tulang sendiri dimulai saat dalam kandungan. Biasanya kerangka tulang mulai terbentuk pada janin di beberapa minggu pertama setelah proses pembuahan berhasil dilakukan. Kemudian pada usia kandungan yang menginjak akhir minggu ke delapan, pola kerangka terbentuk dalam tulang rawan dan membran jaringan ikat. Pada tahap inilah proses pembentukan tulang atau osifikasi dimulai.
Proses pembentukan tulang tersebut akan terus berkembang bahkan setelah bayi lahir hingga usia dewasa. Bukan hanya itu, proses pembentukan tulang secara otomatis juga akan berlangsung ketika seseorang mengalami kondisi patah tulang. Hal ini sudah menjadi respon tubuh yang akan memperbaiki diri secara mandiri jika mengalami kerusakan. Meskipun terkadang perlu memerlukan bantuan medis untuk mempercepat penyembuhan atau perbaikan.
Lalu seperti apa proses pembentukan tulang dan perkembangannya. Dilansir dari situs National Cancer Institute, berikut kami telah merangkum beberapa tahapan dalam proses pembentukan tulang beserta perkembangannya yang perlu diketahui.
Proses Pembentukan Tulang
©shutterstock.com/RAJ CREATIONZS
Pada dasarnya proses pembentukan tulang atau disebut juga dengan osifikasi mempunyai jenis yaitu intramembran dan endokondral. Proses pembentukan tulang baik pada intramembran maupun endokondral mempunyai karakteristik tersendiri.
Berikut kami berikan penjelasan proses pembentukan tulang intramembran dan endokondral secara lengkap:
Proses Pembentukan Tulang Intramembran
Proses pembentukan tulang yang pertama adalah intramembran. Pada tahap ini, pembentukan tulang yang terjadi melibatkan pergantian membran jaringan ikat. Biasanya tulang intramembran yang terbentuk pada tahap ini berupa bagian tertentu pada tulang tengkorak serta beberapa tulang tidak beraturan lain.
Pada proses pembentukan tulang intramembran, osteoblas atau sel pembentuk tulang bermigrasi ke membran dan menyimpan matriks tulang di sekitarnya. Pada osteoblas yang dikelilingi oleh matriks, maka terbentuk osteosit, atau sel tulang dewasa. Dalam hal ini, osteoblas dan osteosit berperan penting dalam pertumbuhan, pengembangan, dan remodeling tulang.
Proses Pembentukan Tulang Endokondral
©Shutterstock.com/Fernando Madeira
Proses pembentukan tulang selanjutnya adalah endokondral. Berbeda dengan intramembran yang melibatkan membrane jaringan ikat, pada proses pembentukan tulang endokondral melibatkan tulang rawan hialin yang diganti dengan jaringan tulang. Dapat dikatakan, sebagian besar tulang kerangka dibentuk melalui cara ini.
Setelah proses pembuahan, dan janin sudah memasuki bulan ketiga, di tahap inilah perikondrium atau jaringan ikat padat mulai mengelilingi tulang rawan. Pada saat yang bersamaan jaringan ikat padat juga disertai dengan pembuluh darah dan osteoblas atau sel pembentuk tulang. Kemudian osteoblas akan membentuk kerah tulang di sekitar diafisis.
Selanjutnya osteoblas menembus tulang rawan yang hancur dan menggantinya dengan tulang sepon. Pada saat inilah pusat pembentukan tulang primer dimulai. Proses ini berlanjut dari pusat ke ujung tulang. Berikutnya terjadi proses osteoklas, di mana tulang baru dipecah untuk membuka rongga meduler. Tulang rawan pada epifisis akan terus berkembang bertambah panjang.
Perkembangan Tulang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada tahap endokondral, tulang rawan yang terletak pada epifisis akan terus bertambah panjang. Proses perkembangan tulang ini akan berlangsung sepanjang masa kanak-kanak dan remaja, hingga pertumbuhan tulang rawan melambat dan berhenti dengan sendirinya. Kondisi berhentinya pertumbuhan tulang rawan ini biasanya terjadi saat seseorang memasuki usia 20 tahun.
Pada masa ini, lempeng epifisis akan benar-benar mengeras sehingga hanya menyisakan garis epifisis yang tipis dan tidak bisa lagi tumbuh panjang. Selain faktor usia, pertumbuhan dan perkembangan tulang juga dipengaruhi oleh hormon dari kelenjar hipofisis anterior dan homon seks dari ovarium dan testis.
Meskipun pertumbuhan tulang berhenti, namun ketebalan atau diameter tulang akan terus berkembang. Hal ini tidak lain merupakan respon dari peningkatan aktivitas otot yang dilakukan. Pada kondisi ini, sel pembentuk tulang di periosteum akan membentuk tulang padat di sekitar permukaan tulang luar. Di sisi lain, osteoklas di endosteum memcah tulang pada permukaan tulang internal, tepatnya di sekitar rongga moduler.
Kedua inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatkan diameter tulang. Pada saat yang bersamaan kedua proses tersebut juga menjaga agar tulang tidak terlalu berat dan besar.
oceansofkansas.com
Itulah beberapa tahap dalam proses pembentukan tulang atau dalam istilah medis disebut osifikasi. Proses pembentukan tulang ini secara umum berlangsung pada setiap janin yang merupakan hasil pembuahan. Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa tulang akan terus tumbuh dan berkembang dari bayi hingga masa awal dewasa yaitu usia 20 tahun.
Pada usia ini biasanya pertumbuhan tulang akan berhenti, kecuali pertumbuhan ketebalan atau diameter tulang. Selain itu, tulang juga masih akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya saat terjadi kerusakan, seperti patah tulang.
(mdk/ayi)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lambung menjalankan fungsinya dalam beberapa proses tahapan.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaPernahkah terbayangkan keadaan tubuh kita setelah meninggal dunia? Ada banyak proses perubahan yang terjadi setelah kita meninggal hingga akhirnya diuraikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tulang adalah bagian penting yang menjadi pondasi tubuh. Mengenali penyebab tulang keropos akan membantu kita mencegah kondisi ini terjadi.
Baca SelengkapnyaWaspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaMakhluk unik pemakan semut, terkait erat dengan mamalia berkantung, memiliki proses perkembangbiakan menarik.
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.
Baca SelengkapnyaCara mengatasi telapak tangan gatal ini bisa diterapkan. Pasalnya, gatal di bagian telapak tangan kerap terjadi dalam durasi yang lama.
Baca Selengkapnya