Mengunjungi Desa Wisata Banjaroya, Surganya Pecinta Durian di Kulon Progo
Desa ini menjadi salah satu tempat terbaik untuk tumbuhnya durian
Desa ini menjadi salah satu tempat terbaik untuk tumbuhnya durian
Setiap daerah punya sentra durian masing-masing. Durian di satu lokasi punya karakteristik berbeda dengan durian di tempat lain. Begitu pula dengan durian di daerah Kulon Progo.
Di daerah itu ada desa yang disebut sebagai salah satu tempat terbaik untuk berkembangnya durian. Namanya Desa Wisata Banjaroya. Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Kalibawang, Kulon Progo.
Dilansir dari desawisatabanjaroya.com, di desa ini terdapat dua jenis durian varietas unggulan nasional, yaitu Durian Menoreh Kuning dan Durian Menoreh Jambon.
Durian Menoreh punya ciri khas yaitu dagingnya yang tebal dengan tekstur lembut dan kesat. Bahkan seorang pakar kuliner Indonesia, Wiliam Wongso, sempat memuji kelezatan Durian Menoreh.
Selain Durian Menoreh, durian-durian lokal di Banjaroyo juga tak kalah lezatnya. Pengunjung bisa merasakan berbagai cita rasa unik bila berburu langsung ke petani maupun memesan ke pedagang.
Durian di sana cukup mudah karena sebagian besar masyarakat di Banjaroyo memiliki pohon durian, terutama di beberapa pedukuhan seperti Banjaran, Protonalan, Pantog Kulon, Pranan, Kajoran, Promasan, dan Tonogoro.
Salah satu pelestari durian lokal di Banjaroyo adalah Petrus Sugito atau akrab disapa Mbah Gito.
Pada tahun 1986, ia pergi ke Kota Yogyakarta dan iseng bertanya mengenai durian paling enak dan diminati pembeli.
Tak diduga penjual menyebut nama tempat asalnya yaitu Desa Banjaroya.
Mulai saat itulah ia mulai giat berburu durian dengan mengelilingi setiap sudut wilayah Kabupaten Kulon Progo mulai dari Samigaluh, Kokap, Pengasih, Nanggulan, dan juga Kalibawang.
Dengan hanya mengandalkan ketajaman Indera pengecapan dan penciuman, ia menemukan tiga jenis durian Menoreh yang ia anggap paling enak dan menarik. Ketiganya berasal dari Banjaroya, yaitu Potronalan, Promasan, dan Slanden.
Singkat cerita, bertahun-tahun kemudian setelah menemukan durian itu, ia berhasil mengembangkannya sendiri dan sekitar tahun 2000-an Pemerintah Kabupaten Kulon Progo meneliti durian-durian itu serta mengusulkannya sebagai varietas durian unggul nasional.
Puncaknya, pada 8 Mei 2007 Menteri Pertanian menerbitkan surat Keputusan yang menyatakan bahwa durian varietas kuning dan jingga sebagai varietas durian unggulan.
Dilansir dari website desawisatabanjaroya.com, waktu paling tepat untuk berburu durian Banjaroya adalah antara bulan Oktober sampai bulan Februari.
Puncak musim durian adalah pada Bulan Desember. Bahkan pada bulan itu pihak pengelola wisata sudah menyediakan paket trip wisata durian Desa Banjaroya.
Selain wisata durian, Desa Wisata Banjaroya berinovasi dengan mengadakan berbagai acara di antaranya Festival UMKM, Festival Budaya, arung Jeram, dan berbagai aktivitas lain.
Berbagai kegiatan mereka diposting pada akun Instagram mereka @desawisatabanjaroya.
Di desa wisata ini, terdapat beberapa destinasi wisata lain seperti Goa Maria Sendangsono, Jembatan Ancol, Makam Nyi Ageng Serang, dan Embung Banjaroya.
Ganjar ingin menjadikan Desa Wilayu tersebut sebagai desa wisata durian.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur Jawa Tengah itu pun sempat menikmati durian dari pohon yang sudah berusia ratusan tahun.
Baca SelengkapnyaDurian bawor sendiri terkenal karena rasanya yang khas, daging buahnya yang tebal, dan biji yang tipis.
Baca SelengkapnyaAda jenis durian jarot yang punya julukan "kecil-kecil cabe rawit". Wajib dicoba karena tak bakal kecewa.
Baca SelengkapnyaSebelum tersambar petir, pohon itu dapat terlihat dalam jarak 10 km.
Baca SelengkapnyaPenanaman durian sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan untuk memastikan tanaman mendapatkan pasokan air yang cukup.
Baca SelengkapnyaSalah satu daya tarik pantai ini adalah musim penyu bertelur.
Baca SelengkapnyaPada malam Jumat Kliwon sering terdengar keramaian seperti pasar.
Baca SelengkapnyaGunungan tersebut berisikan 2024 durian khas Kronto dan ditempatkan di persimpangan jalan desa yang lokasinya tak jauh dari Balai Desa Kronto.
Baca Selengkapnya