Nahkoda Kapal Meninggal Mendadak di Cilacap, Evakuasi Gunakan Protokol COVID-19
Merdeka.com - Di masa pandemi ini, banyak peristiwa yang tidak terduga terjadi. Di antaranya adalah kematian mendadak.
Masih segar di ingatan bagaimana dua musisi terkenal Tanah Air, Glenn Fredly dan Didi Kempot meninggal dunia. Belum lagi para pasien atau tenaga medis yang dilaporkan meninggal dunia terkena Virus Corona. Berbagai peristiwa itu membuat masyarakat resah.
Peristiwa kematian mendadak juga terjadi di Cilacap. Seorang nahkoda kapal MV Aurora Cristine meninggal mendadak di kamar kapal pada Senin (11/5).
Nahkoda kapal pengangkut batu bara itu diketahui berinisial PBK dan berusia 52 tahun. Berikut selengkapnya.
Panggilan Tak Direspon
©2020 liputan6.com
PBK pertama kali diketahui meninggal dari rekan sesama awak kapal. Pada waktu itu, ada awak kapal yang menghubungi PBK melalui sambungan telepon.
Ia menghubunginya berkali-kali namun tidak direspon. Karena merasa curiga, awak kapal itu langsung memeriksa kamar korban. Dari sanalah korban sudah ditemukan dalam kondisi tak bergerak dan tak ada tanda kehidupan.
“Diketahui korban berinisial PBK berusia 52 tahun warga Kecamatan Mojosongo, Kabupaten Boyolali,” ujar Kasat Polair Polres Cilacap, AKP Huda Syafi’i dikutip dari Liputan6.com pada Rabu (13/5).
Terapkan Protokol COVID-19
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Sat Polair dan petugas Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap menerapkan prosedur penanganan jenazah COVID-19 untuk mengevakuasi nahkoda kapal batu bara tersebut.
Tak hanya itu, petugas juga memeriksa kesehatan seluruh awak kapal dengan tes cepat.
“Telah dicek dengan rapid test dan semuanya hasilnya negatif,” ujar Huda dilansir Liputan6.com pada Rabu (13/5).
Tidak Ada Tanda Penganiayaan
Setelah pemeriksaan oleh petugas di kapal, jenazah selanjutnya dibawa ke RSUD Cilacap untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. Berdasarkan keterangan petugas RSUD Cilacap, Evi Erniasih, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.
Keterangan medis tersebut diperkuat dengan keterangan saksi-saksi yang berada di kapal tersebut. “Petugas telah melaksanakan penyelidikan dan memeriksa seluruh anak buah kapal,” terang Huda dilansir Liputan6.com pada Rabu (13/5).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga saat ini penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan.
Baca SelengkapnyaKapal ini merupakan buatan dalam negeri yang diproduksi dengan teknologi yang lebih modern.
Baca SelengkapnyaCegah Kepadatan di Pelabuhan, Kemenhub Tambah Jumlah Perjalanan ke Jawa
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Armada kapal yang disiapkan antara lain KMP Panorama Nusantara dan KMP ALS Elvina pada 12 April 2024, serta KMP Panorama Nusantara, KMP ALS Elvina.
Baca SelengkapnyaSeorang penumpang Kapal KM Ciremai yang nekad menceburkan diri ke lautan dan diselamatkan oleh sosok prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaKejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaKapal mengangkut 42 orang penumpang dan 16 orang Anak Buah Kapal (ABK).
Baca SelengkapnyaPuluhan Artefak Berusia 2400 Tahun Ditemukan di Laut Hitam, Ada Keramik Hingga Sisa-Sisa Kapal Karam
Baca SelengkapnyaTragedi tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengungkap berbagai pertanyaan tentang keselamatan dan keandalan kapal selam.
Baca Selengkapnya