Rumah Tua di Kulon Progo Ini Pernah Jadi Markas TB Simatupang, Begini Kisahnya
Rumah itu dulunya jadi tempat menyiapkan strategi perang dan tempat latihan militer
Rumah itu dulunya jadi tempat menyiapkan strategi perang dan tempat latihan militer
TB Simatupang adalah salah satu pahlawan nasional Republik Indonesia. Ia pernah ditunjuk sebagai Kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) Republik Indonesia pada tahun 1950 hingga tahun 1953.
Sebelum masa itu, ia juga turut ikut dalam perjuangan revolusi setelah kemerdekaan dengan bergabung bersama Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Ia turut bergerilya bersama Panglima Besar Jenderal Soedirman ke berbagai pelosok Pulau Jawa. Salah satu tempat gerilyanya ada di wilayah Kulon Progo.
Di Dusun Banaran, Desa Banjarsari, Kecamatan Samigaluh, terdapat sebuah rumah joglo tua. Rumah itu milik Karyo Utomo, seorang Kepala Dusun Banaran.
Rumah itu dulu digunakan TB Simatupang sebagai markas perang gerilya, tepatnya pada masa tahun 1948-1949.
Pada masa perang revolusi itu, TB Simatupang menggunakan markasnya untuk membahas kondisi perang serta berbagai informasi yang masuk dari radio, surat kabar, dan sumber-sumber lainnya.
Di dekat markas itu ada sebuah sungai yang di tepiannya ada tempat pemancar untuk menyiarkan komunike-komunike dari bagian penerangan staf angkatan perang. Komandan aktivitas tersebut adalah MT Haryono.
Dilansir dari Kemdikbud.go.id, di rumah markas itu telah banyak langkah yang diambil Kolonel TB Simatupang beserta jajarannya.
Selain rapat untuk membahas strategi perang, markas itu juga menjadi tempat pelatihan militer kepada pemuda setempat dan tempat untuk menjelaskan situasi gerilya pada penduduk setempat.
Bangunan rumah ini mengharap ke arah selatan berbentuk joglo. Secara umum, bangunan aslinya terdiri atas dua buah Joglo, yaitu Joglo di depan sebagai pendopo dan Joglo di belakang sebagai Dalem Ageng yang dihubungkan dengan Pringgitan, serta sebuah bangunan dengan atap limasan pada sisi timur yang digunakan sebagai dapur.
Pada Dalem Ageng terdapat 3 senthong, di mana 2 senthong yaitu senthong kanan dan senthong tengah pernah digunakan oleh TB Simatupang.
Pada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca SelengkapnyaIa berhasil membeli tanah, membangun rumah, hingga membeli mobil
Baca SelengkapnyaSetiap golongan rumah dinas, ditempati anggota TNI sesuai dengan jabatannya.
Baca SelengkapnyaImbauan tersebut sejalan dengan instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaSaksi Y dan saksi W pun langsung memberikan pertolongan pertama kepada korban.
Baca SelengkapnyaRutan yang digeledah antara lain Rutan di Gedung Merah Putih KPK, Rutan di Pomdam Jaya Guntur, dan Rutan KPK di Gedung Pusat Edukasi
Baca SelengkapnyaRumah kosong ditinggal pemilik pulang kampung kerap menjadi sasaran pencurian dan kebakaran.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.
Baca Selengkapnya