Sempat Ditolak, Warga Banjaranyar Banyumas Siap Terima Pemakaman Jenazah COVID-19
Merdeka.com - Pada Rabu (1/4) beberapa warga Banyumas melakukan demo di jalan-jalan untuk menolak pemakaman jenazah pasien COVID-19 ke desa mereka. Mereka menolak pasien itu dimakamkan di tempatnya karena khawatir tertular virus COVID-19 itu. Reaksi penolakan warga itu menuai komentar dari berbagai pihak.
Bupati Banyumas Achmad Husein meminta maaf karena sebelumnya tidak dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada warga. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta warga tersebut untuk tidak menolak.
Setelah sempat ditolak warga, pada akhirnya ada desa yang mau menerima jenazah itu. Dilansir dari ANTARA pada Kamis (2/4), warga Desa Banjareja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah siap menerima pasien COVID-19 di pemakaman umum setempat.
Tergugah Atas Peristiwa Penolakan
Instagram/@evarahmisalama 2020 Merdeka.com
Kepala Desa Banjaranyar, Karseno, mengaku tergugah atas peristiwa penolakan warga Banyumas yang terjadi pada Rabu (1/4). Dia mengatakan ingin menerima jenazah pasien COVID-19 sebagai bentuk kepedulian sebagai sesama makhluk sosial dan umat beragama.
Oleh karena itulah dia kemudian mengajak Pemerintah Desa Banjaranyar, Kecamatan Sokaraja, untuk bermusyawarah dengan warga dan paguyuban yang mengelola pemakaman itu.
Mendapat Dukungan
Musyawarah itu kemudian menghasilkan kesepakatan bahwa lahan TPU seluas satu hektar yang ada di Desa Banjaranyar akan dijadikan sebagai tempat pemakaman pasien COVID-19 bila mendapatkan penolakan penduduk di daerah asalnya.
"Alhamdulillah dari rapat itu sangat mendapat dukungan. Saya sangat tersentuh karena masih ada warga yang peduli," ujar Karseno dilansir ANTARA pada Kamis (2/4).
Diharapkan Menggugah Desa-Desa Lainnya
Instagram/@evarahmisalama 2020 Merdeka.com
Karseno mengatakan, pemerintah Banyumas telah datang langsung untuk mengecek TPU termasuk mengonfirmasi sebuah video tentang lahan untuk pemakaman jenazah pasien COVID-19.
Dari inisiatif yang dilakukan desanya tersebut, Karsono berharap bisa menggugah desa-desa lainnya sehingga insiden penolakan itu tidak terjadi lagi.
"Namanya juga manusia. Seandainya itu terjadi pada kita, keluarga tidak tahu bagaimana perasaannya," ujar Karseno dilansir ANTARA pada Kamis (2/4).
Desa-Desa di Banyumas Siap Sediakan Lahan
Dalam kesempatan terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan tokoh-tokoh agama untuk mengambil langkah antisipasi bila ada penolakan warga terhadap pemakaman jenazah pasien COVID-19.
Selain itu dia mengaku sudah banyak desa-desa di Banyumas yang siap memberikan lahan pemakaman untuk jenazah penderita COVID-19.
"Sampai sekarang sudah ada lebih dari 100 desa di Banyumas yang siap memberi lahan pemakaman di desanya bila ada jenazah pasien COVID-19," kata Achmad Husein dilansir dari ANTARA pada Kamis (2/4).
(mdk/shr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin melanjutkan kampanye ke-31 ke Jawa Timur
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaGanjar sudah memprediksi penyaluran bantuan sosial (bansos) kerap dimanfaatkan para pejabat untuk mengkampanyekan salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca Selengkapnya"Yang suka bermedsos tolong kalimatnya yang baik ya," pesan Ganjar
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya