7 Bahaya Dehidrasi Ringan hingga Kronis, Dapat Picu Penyakit Serius
Merdeka.com - Sudah menjadi fakta umum bahwa masalah kesehatan akan berubah dan berlipat ganda seiring bertambahnya usia. Bahkan meski Anda adalah pribadi yang tetap aktif, makan dengan benar, dan melakukan semua hal sehat yang seharusnya dilakukan, Anda tetap akan menemukan bahwa tubuh tidak berfungsi sebaik dulu.
Dengan perubahan ini, Anda mungkin menemukan risiko kesehatan bersembunyi. Bagi banyak orang dewasa yang menua, dehidrasi adalah salah satu risiko kesehatan yang tidak terduga.
Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air. Jadi ketika tubuh tidak mendapatkan cukup asupan air, hal ini dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan. Ketika masih muda, kebanyakan orang tidak begitu peduli tentang pentingnya menghidrasi tubuh setiap hari. Namun seiring bertambahnya usia, siklus normal ini bisa berubah, dan tubuh menjadi lebih mudah mengalami dehidrasi.
Terdapat beberapa alasan untuk hal ini. Salah satunya adalah seiring bertambahnya usia, rasa haus justru berkurang. Jadi, menunggu untuk minum air ketika telah merasa haus sering kali menyebabkann tubuh tidak mendapatkan cukup air untuk memelihara sistem dengan baik.
Penyebab lainnya adalah fungsi ginjal. Ginjal kita adalah sistem penyaringan dan penyimpanan air untuk seluruh tubuh. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan batu ginjal dan masalah ginjal lainnya. Berikut beberapa kondisi kesehatan dan penyakit yang dapat menyerang ketika tubuh Anda mengalami dehidrasi, mengutip dari everydayhealth.com.
1. Kejang Otot
Bahaya dehidrasi yang pertama dapat menyebabkan kejang otot. Kehilangan volume cairan yang parah dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan kejang otot. Hal ini karena elektrolit seperti natrium dan kalium membantu membawa sinyal listrik antar sel dalah tubuh. Kontraksi otot yang tidak disengaja dan hilangnya kesadaran dapat terjadi jika sinyal-sinyal itu terganggu.
Kejang otot jantung adalah hal terparah yang dapat terjadi akibat dehidrasi. Jika hal ini terjadi, Anda dapat terkena aritmia yang mematikan. Namun demikian, ini adalah kasus yang jarang terjadi, dan jikapun terjadi, itu disebabkan oleh kasus dehidrasi yang paling ekstrem.
2. Syok Hipovolemik
Bahaya dehidrasi yang kedua dapat mengakibatkan syok hipovolemik. Dehidrasi kronis dapat menurunkan volume darah ke titik di mana tekanan darah menjadi terlalu rendah dan Anda tidak mendapatkan cukup oksigen.
Kehilangan lebih dari seperlima volume darah di tubuh dapat menyebabkan bentuk syok yang mengancam jiwa. Volume cairan yang rendah dapat menyebabkan jenis tekanan darah rendah ini, yang turun secara tiba-tiba dan secara signifikan saat pasien berdiri. Anda mungkin akan pingsan, pusing, atau sejenisnya saat hal itu terjadi. Duduk atau berbaring bisa menghilangkan gejala tersebut. Obatnya adalah mengisi kembali tubuh dengan cairan.
3. Batu Ginjal
Bahaya dehidrasi yang ketiga dapat menyebabkan penyakit batu ginjal. Dehidrasi yang berulang dapat menyebabkan batu ginjal. Hal itu karena, mineral dan garam yang membentuk batu tersebut terkandung dalam urin.
Ketika cairan dalam urine Anda berkurang, batu lebih mungkin berkembang. Jika urine sering berwarna gelap, itu tandanya volume cairan terlalu rendah. Menghindari dehidrasi dapat mengurangi kemungkinan terbentuknya batu ginjal.
4. Sembelit
Bahaya dehidrasi yang keempat adalah sembelit. Ini merupakan bahaya ringan. Dehidrasi dapat menyebabkan kotoran atau feses menjadi keras dan kering, membuatnya bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan Anda. Tambahkan lebih banyak cairan dan serat ke dalam diet atau makanan Anda untuk membantu mempercepat proses pencernaan ini.
5. Kerusakan Otot
Bahaya dehidrasi yang kelima dapat menyebabkan kerusakan otot. Jika dehidrasi menyebabkan kelelahan akibat panas, akibatnya bisa menjadi kerusakan otot jangka pendek. Gejala yang akan terjadi adalah berupa nyeri otot selama beberapa hari sampai tubuh kembali pulih.
6. Komplikasi Sendi
Bahaya dehidrasi yang keenam dapat menyebabkan komplikasi pada persendian. Dehidrasi menyebabkan tulang rawan di sendi bergesekan satu sama lain. Hal ini menyebabkan sendi menjadi lemah dan aus seiring waktu.
Namun, dengan suplai air yang cukup dan pembentukan sel-sel baru, tulang rawan dapat diperbaiki. Kekurangan air meningkatkan penundaan perbaikan pada sendi yang rusak ini dan seiring waktu tulang rawan bisa aus sepenuhnya.
7. Uremia
Bahaya dehidrasi yang ketujuh adalah uremia. Air yang cukup dalam tubuh membantu ginjal menyaring limbah dengan mudah sambil mengencerkan urin. Air yang tidak mencukupi di dalam tubuh membuat ginjal sulit memisahkan jumlah limbah yang diperlukan dari urine, sehingga limbah yang seharusnya dikeluarkan terperangkap dan diedarkan ke seluruh tubuh.
(mdk/edl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaMata berair merupakan kondisi umum yang sering kali terjadi. Yuk, simak apa saja penyebab mata berair dan bagaimana cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaKeringat dingin bukan seperti keringat biasanya yang muncul saat olahraga atau cuaca panas. Keringat ini muncul ketika tubuh mengalami kondisi tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah kondisi dan rasa yang terjadi di mulut bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKurang tidur dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, baik fisik maupun mental.
Baca SelengkapnyaSejumlah bagian tubuh ternyata tidak boleh kita sentuh sembarangan, terutama dengan kondisi tangan yang belum steril.
Baca SelengkapnyaKolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaPolusi udara tidak hanya dapat terhirup ke dalam tubuh dan merusak paru-paru atau organ lainnya, tetapi juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan kulit.
Baca SelengkapnyaPada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.
Baca Selengkapnya