Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall
Toko Nam memiliki nama lengkap NV Handel Maatschppij. Toko yang sudah berdiri sejak 1935 ini milik Sarkies bersaudara.
Sarkies bersaudara ini juga merupakan pendiri Hotel Yamato (kini Hotel Majapahit). Keluarga ini merupakan pedagang asal Armenia.
Toko Nam merupakan toko kelontong yang menjual berbagai macam bahan makanan dan minuman. Toko ini menjadi pelopor penyedia jasa pesan antar barang di Kota Surabaya, Jawa Timur. Sepeda-sepeda yang digunakan untuk mengantar barang pesanan terparkir sekitar toko.
Toko Nam awalnya berada di tikungan Jalan Tunjungan dan Embong Malang. Kemudian, pada tanggal 28 Oktober 1935 Toko Nam resmi berpindah ke sebarang tokonya lama. Bangunannya lebih luas dan dagangannya makin lengkap.
Mengutip Liputan6.com, pada 1961 Toko Nam beroperasi kembali dengan memakai gedung dan nama yang sama. Pada 1962 Toko Nam menjadi toko serba ada (toserba). Pada 1970, toko ini menjadi department store terlengkap di Kota Surabaya.
Kebutuhan apapun, mulai dari primer hingga sekunder, seperti produk busana keluaran terbaru pun ada di Toko Nam. Tak heran jika toko ini sangat terkenal di kalangan warga Kota Surabaya.
Mengutip Instagram @lovesuroboyo, pada zaman kolonialisme, Toko Nam menjadi tempat konsolidasi arek-arek Suroboyo untuk mempersiapkan diri melawan pihak Belanda.
Usia bangunan yang tua serta peran sejarahnya yang penting membuat Pemkot Surabaya menetapkan Toko Nam sebagai bangunan cagar budaya (BCB). Penetapan Toko Nam sebagai BCB kategori C disahkan melalui SK Walikota Nomor 188.45/251/402.1.04/1996.
Pada tahun 2002, bangunan Toko Nam dirobohkan secara berkala untuk kepentingan pembangunan Tunjungan Plaza 5. Mirisnya, perobohan bangunan cagar budaya ini tidak diketahui Pemkot Surabaya.
Merasa kecolongan, Pemkot Surabaya akhirnya mengultimatum pihak pengembang mall untuk membangun kembali Toko Nam seperti sediakala.
Sayangnya, hingga kini rekontruksi tidak dilanjutkan. Hanya tersisa pilar bangunan baru yang dibuat mirip dengan bangunan asli Toko Nam dan kini berada di atas trotoar Embong Malang. Tepat di belakang pilar ini, bangunan megah Tunjungan Plaza 5 berdiri menjulang.
Hingga kini, makamnya selalu bersih dan rapi karena banyak diziarahi warga lokal
Baca SelengkapnyaGudang yang meledak di Markas Gegana Satbrimob Polda Jatim di Jalan Gresik, Krembangan, Surabaya, Senin (4/3), ternyata merupakan bangunan tua.
Baca SelengkapnyaBangunan tiga lantai ini dibangun di tanah seluas 3,4 hektare
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Banyuwangi mendapatkan penghargaan adipura
Baca SelengkapnyaAda perabot rumah tangga sampai produk fashion berbahan anyaman yang mendunia.
Baca SelengkapnyaWalaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan
Baca SelengkapnyaDatang dari Lamongan ke Surabaya untuk menjual satu tikar, nyatanya dagangannya tak kunjung laku.
Baca SelengkapnyaSosok Kapolsek yang turun langsung untuk perbaiki jalan berlubang.
Baca SelengkapnyaUsai membunuh, O kabur ke Kalimantan dan bekerja di pabrik tahu.
Baca Selengkapnya