Menikmati Pleret Jajanan Tradisional Khas Jawa untuk Ritual Tanam Padi hingga Pesta Pernikahan, Legit Gurih dan Kaya Filosofi
Jajanan ini dipercaya para petani membuat hasil panen melimpah
Jajanan ini dipercaya para petani membuat hasil panen melimpah
Pleret adalah panganan tradisional berbahan dasar tepung beras yang diolah sedemikian rupa hingga mempunyai ragam bentuk, rasa dan warna.
Mengutip Instagram @lamonganbercerita, jajanan tradisional ini dinamakan pleret karena berkaitan dengan Tradisi Pleretan di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan hingga Gresik.
Kue pleret dibentuk seperti ulat dan diberi parutan kelapa di atasnya. Setelah disajikan, sebagian diletakkan di tiap sudut sawah.
Para petani percaya bahwa pleret yang diletakkan di sudut sawah akan menghindarkan tanaman mereka dari ulat. Mereka puun berharap hasil panen lebih melimpah.
Menurut sesepuh Desa Blajo, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan yang melestarikan Tradisi Pleretan, jajajan tradisional ini tersebut dinamakan pleret karena cara pembuatannya dipleret-pleret di bakul.
Mengutip situs Indonesian Chef Association (2020), pleret biasanya disajikan pada hari-hari tertentu, seperti acara pernikahan, khitan dan sebagainya.
Pada acara pernikahan di Kabupaten Nganjuk, pleret dibentuk menjadi sepasang boneka kecil, laki-laki dan perempuan, dengan satu payung di atasnya.
Boneka ini menjadi simbol agar pengantin saling melindungi dan selalu bersama hingga akhir hayat, baik dalam suka maupun duka.
Sementara itu, di Kabupaten Blitar, pada hari-hari biasa sering dijumpai Es Pleret sebagai jajanan khas dengan rasa manis, gurih dan segar. Mengutip situs resmi Pemkot Blitar, menikmati Es Pleret bisa menyegarkan dahaga.
Es Pleret terbuat dari tepung beras dan biasanya diberi pewarna seperti merah, putih atau hijau agar lebih menarik. Es pleret disajikan dengan santan dan juruh alias gula jawa yang telah dicairkan sehingga cita rasa manisnya khas.
Kembar mayang adalah sepasang hiasan berupa anyaman daun kelapa yang memiliki makna dan mitos dalam pernikahan tradisional Jawa.
Baca SelengkapnyaBegini potret romantis ala pasangan TNI dan bidan yang bikin iri warganet. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaKedua mempelai tampil kompak dalam busana adat Minangkabau.
Baca SelengkapnyaCerita prajurit TNI asal Biak, Papua pergi ke Jakarta demi temui kekasih.
Baca SelengkapnyaSalah satu rangkaian tradisi pernikahan dari Aceh Tenggara ini merupakan akulturasi dengan bangsa India di masa lalu.
Baca SelengkapnyaTak sekedar dipakai di kepala, siger sebagai hiasan pengantin perempuan punya banyak makna.
Baca SelengkapnyaAlih-alih menggunakan baju batik atau baju pesta, para tamu pernikahan ini pakai busana nyentrik.
Baca SelengkapnyaBikin haru, ini momen pedagang jajanan tradisional menangis saat dagangannya diborong.
Baca SelengkapnyaUpacara pernikahan tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
Baca Selengkapnya