Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Salah satu bentang alam paling menakjubkan di Nusa Tenggara Timur adalah Hutan Bonsai di Desa Fatumnasi, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Di sini, ribuan pohon kerdil tumbuh dan bentuknya mirip orang sedang menari.
Penyebutan hutan bonsai dikarenakan ribuan pohon ampupu di sini hanya tumbuh hingga ketinggian dua hingga lima meter. Padahal pohon ampupu di sini sudah berusia ratusan tahun. Sementara itu, secara umum pohon ampupu bisa mencapai ketinggian 40 meter.
Ciri khas pohon ampupu di Hutan Bonsai yakni akar dan batang berbonggol-bonggol besar dan berlekuk-lekuk seperti seorang penari. Ranting pohon menjulur saling bersentuhan dengan pohon ampupu lainnya dan daun berukuran kecil.
Mengutip situs indonesia.go.id, Hutan Bonsai Fatumnasi memiliki luas 30.777 kilometer persegi. Warga setempat menyebut hutan ini dengan nama akuna. Sementara itu, Desa Fatumnasi berada pada ketinggian 1.480 meter di atas permukaan laut. Desa ini memiliki pemandangan eksotis berupa perbukitan marmer diselingi padang rumput hijau tempat satwa kuda, sapi, dan rusa timor mencari makan.
Hutan Bonsai Fatumnasi telah ditetapkan sebagai kawasan Cagar Alam Mutis seluas 12.315,61 ha sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor 3911/MENHUT-VII/KUH/2014 tanggal 14 Mei 2014 tentang Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi NTT. Cagar Alam Mutis termasuk kawasan Hutan Bonsai merupakan daerah terbasah di Pulau Timor karena memiliki curah hujan tahunan rata-rata 2.000-3.000 milimeter (mm). Frekuensi hujan terjadi pada bulan November sampai Juli, membuat suhu di cagar alam dan hutan bonsai rata-rata berkisar 14-29 derajat Celcius. Bahkan, suhu terekstrem bisa mencapai 9 derajat Celcius.
Kelembapan daerah tersebut membuat spesies lumut jenggot tumbuh subur pada bagian bonggol hingga batang tanaman ampupu di Hutan Bonsai Fatumnasi.
Bahkan, pada siang hari kawasan ini diselimuti kabut tipis. Sinar mentari yang menghujam di antara kabut tipis serta batang pohon tua setinggi tak lebih dari lima meter itu menghadirkan siluet cahaya yang indah.
Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaPenampilan Panglima TNI saat sambut Menteri ATR/BPN disorot.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaUpacara Melasti pagi ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang masuk ke dalam rangkaian perayaan Nyepi.
Baca SelengkapnyaOlahan gula aren yang berasal dari hutan bukan kayu yang dimanfaatkan oleh petani di Solok, Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaPara prajurit TNI AD membersihkan sampah dan melakukan penghijauan kembali setelah beberapa waktu lalu lokasi tersebut kebakaran.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaAda cerita menarik yang terungkap saat jatah rokok para prajurit TNI hanya tersisa dua batang saat pertempuran Timor Timur 1994 silam.
Baca SelengkapnyaPotret rumah seorang pensiunan TNI AL yang ada di tengah hutan di Sumedang, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya