Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wakaf Haji Soleh di Pondok Labu

Wakaf Haji Soleh di Pondok Labu Ali Sadikin. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Kelurahan Pondok Labu berada di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Nama Pondok Labu secara lingusitik dan bahasa terdengar mudah dicerna dan diartikan. Tanpa banyak bertanya pun kata-kata Pondok akan selalu dikaitkan dengan tempat tinggal atau kediaman. Sedangkan Labu adalah nama buah berbiji banyak.

Menurut Muhammad Soleh, 74 tahun, salah satu orang dituakan di Pondok Labu, bisa saja penjelasan makna Pondok Labu sebagai permukiman dirambati buah labu. “Saya tidak tahu sejarahnya, saya lahir 1938, nama Pondok Labu sudah ada,” ujar Soleh saat ditemui merdeka.com di rumahnya, Senin lalu.

Ia menuturkan sebelum 1972, Pondok Labu terdiri dari sawah dan kebun. Tidak heran jumlah penduduk bermukim juga sedikit. Bahkan untuk sekolah, kata Soleh, hanya ada satu Sekolah Rakyat di perbatasan Pondok Labu dan Lebak Bulus. Kemudian untuk melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama, Soleh harus ke Kebayoran Lama. “Itu SMP paling dekat dari sini,” kata Soleh mengenang.

Soleh merasa beruntung, dia hidup dari keluarga berkecukupan kala itu. Bapaknya Haji Ipin, kini nama jalan di Pondok Labu, orang paling kaya di kampungnya dan memiliki tanah luas. Tidak mengherankan, dia bisa meneruskan sekolah.

Dari penjelasan Soleh, kontur tanah wilayah Pondok Labu memungkinkan untuk bertanam buah-buahan. Ia masih ingat hampir semua jenis buah ada dan bisa tumbuh di Pondok Labu. Mulai dari mangga, duren, nangka, rambutan, hingga jeruk Bali. Tapi cuma Labu yang mendominasi daerah itu.

Sebab itu, kebanyakan penduduk Pondok Labu bekerja sebagai petani dan pedagang buah. ke pelbagai tempat di Jakarta. “Tamat SMP saya jualan buah dengan sepeda ke mana-mana,” kata Soleh. Dia tidak pernah membayangkan bekerja sebagai pegawai kantoran.

Dia mulai ke luar rumah sejak pukul tiga dini hari ke pasar-pasar di Jakarta, kalau tidak ke kantor-kantor pemerintah. Kantor saat itu jarang yang baru. memanfaatkan peninggalan Belanda dan pegawai masih sedikit.

Pada suatu pagi 1958, Soleh mengarahkan sepedanya menuju Jalan Kesehatan Nomor 10, lokasi kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Seperti biasa dia menjajakan buah dagangannya kepada pegawai di sana. Tiba-tiba dr Herman Susilo, Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, mendatangi dirinya.

Bukan untuk membeli jualannya, namun menanyakan nama, asal, dan tingkat pendidikan. Setelah menjawab semuanya, dia ditawari bekerja di Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Tanpa berpikir panjang, dia langsung mengiyakan. Soleh ditaruh di bagian pegawai hingga pensiun pada 1990.

Dengan bekerja di kantor pemerintahan, Soleh dengan mudah mengenal pejabat-pejabat tinggi di Jakarta. Mulai dari wali kota, gubernur, sampai menteri. Apalagi status keluarganya terpandang di Pondok Labu. Biasanya ia diminta mencari tanah atau rumah untuk pejabat dia kenal.

Di era Ali Sadikin, jalan-jalan di Jakarta Selatan mulai diaspal pada 1972, termasuk Pondok Labu hingga Fatmawati. Perpindahan penduduk ke daerah itu mulai ramai. Bentangan swah lenyap berganti dengan permukiman.

Namun sekolah masih belum ada di Pondok Labu. Soleh merasa perlu menemui Ali Sadikin. “Mau dibuatkan apa di kampungmu?” tanya Bang Ali seperti ditirukan Soleh. “Saya mau ada sekolah di Pondok Labu,” kata Soleh menimpali.

Ali Sadikin akhirnya meminta dia mencari tanah buat membangun sekolah di daerah itu. Soleh menyumbangkan tanah warisannya seluas 2.600 meter persegi, terketak di samping rumahnya. buat membangun sekolah dasar. Sekolah itu masih ada dan berjumlah empat, yakni Sekolah Dasar Negeri, 03, 04, 09, dan 10 Pondok Labu.

Dia juga menjual tanahnya setengah dari harga pasar untuk mendirikan Universitas Pembangunan Nasional Veteran. “Kampung itu maju kalau memiliki fasilitas pendidikan dari SD sampai perguruan tinggi,” kata Soleh.

Atas jasa-jasanya, itu warga mengabadikan dia sebagai nama Gang Haji Soleh, jalan menuju rumah dan sekolah dasar di atas tanah wakafnya.

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub

Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.

Baca Selengkapnya
Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak
Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak

Makamnya banyak dikunjungi orang yang ingin cari jodoh, kekayaan, hingga jabatan

Baca Selengkapnya
Berpeci Putih & Sorban, Ini Sosok Tukang Pijat Jenderal Dudung Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Berpeci Putih & Sorban, Ini Sosok Tukang Pijat Jenderal Dudung Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Berikut sosok tukang pijit Jenderal Dudung yang ternyata bukan orang sembarangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok KH Sochari, Ulama Karismatik yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Jalan di Serang
Mengenal Sosok KH Sochari, Ulama Karismatik yang Namanya Diabadikan Jadi Nama Jalan di Serang

Karena kiprahnya, sosok KH Sochari diabadikan menjadi sebuah jalan di Kota Serang, Banten.

Baca Selengkapnya
Sosok Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Menyulap Sistem Pendidikan di Sumbar hingga Mendirikan Organisasi Islam
Sosok Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Menyulap Sistem Pendidikan di Sumbar hingga Mendirikan Organisasi Islam

Salah satu dari sekian banyak ulama dari Tanah Minangkabau pendiri organisasi Islam serta memperjuangkan sistem pendidikan di Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya
Penampakan Mengerikan Petir Menyambar Bulan Sabit di Atas Menara Jam Makkah, Guru Sekolah Wafat saat Badai
Penampakan Mengerikan Petir Menyambar Bulan Sabit di Atas Menara Jam Makkah, Guru Sekolah Wafat saat Badai

Hujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.

Baca Selengkapnya
Sosok Fathurrahman Kafrawi, Menteri Agama Asal Tuban yang Berhasil Wajibkan Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah
Sosok Fathurrahman Kafrawi, Menteri Agama Asal Tuban yang Berhasil Wajibkan Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah

Ia adalah menteri agama dengan masa jabatan paling pendek.

Baca Selengkapnya
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar
Sosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar

Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.

Baca Selengkapnya