Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak

Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak

Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak

Makamnya banyak dikunjungi orang yang ingin cari jodoh, kekayaan, hingga jabatan

Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak

Eyang Kudo merupakan panglima perang Majapahit pada masa pemerintahan Raja Jayanegara. Ia adalah salah satu tokoh penting dalam menumpas pemberontakan Ra Kuti.

Hadiah Tanah

Berkat keberhasilannya menumpas pemerontakan Ra Kuti, pihak Kerajaan Majapahit memberikan hadiah tanah bebas pajak (perdikan) di kawasan Sungai Asin kepada sepupu Mahapatih Gajah Mada itu. Daerah tersebut kini dikenal sebagai Kaliasin. Selain menempati daerah Kaliasin, Eyang Kudo juga mengembangkan kawasan yang kini dikenal sebagai daerah Tegalsari.

Nama Asli

Mengutip situs resmi Pemkot Surabaya, tokoh ini sebenarnya bernama Yudo Kardono. Yudo artinya peperangan, sedangkan Kudo adalah kuda sembrani putih yang sering ia gunakan. Nama belakang Kardono diambil dari kata Kar yang berarti peta atau sebagai pengaman daerah.

Eyang Kudo

Sering Didatangi Soeharto

Sering Didatangi Soeharto

Mengutip artikel Merdeka.com, semasa hidupnya Presiden Kedua RI, Soeharto sering berkunjung ke makam Eyang Kudo. Hal ini ia lakukan sebelum menjadi presiden maupun selama menjabat sebagai presiden.

Makam Eyang Kudo

Makam Eyang Kudo ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2015 dengan SK Nomor 188.45/4126.1.2/2014.

Kendati berada di tengah padatnya Kota Surabaya, kompleks makam Eyang Kudo masih terawat. Makam yang dikeramatkan warga sekitar ini memiliki luas lahan sekitar 1.500 meter persegi.

Pada sisi barat, makam berbatasan dengan Jalan Raya Cempka. Pada sisi timur berbatasan dengan makam raja Majapahit terakhir yakni pesanggrahan Pangeran Djoko Taroeno (Putra dari
Eyang Browijoyo Pungkasan) serta kompleks makam Pangeran Djoko Taroeno dan Sayid Pangeran Pandjang.

Lalu, pada sisi selatan berbatasan langsung dengan gedung serbaguna RW VI. Sedangkan pada sisi utara berbatasan dengan warung kopi sekaligus Gang 5 Kedondong Lor.

Keluarga Eyang Kudo

Keluarga Eyang Kudo

Makam Eyang Kudo berdampingan dengan makam istri dan ketiga anaknya. Selain itu, ada juga makam sang ayah, Eyang Wahju; serta beberapa makam lain seperti pengikut setia Eyang Kudo hingga juru kunci pertama makam ini.

Sosok Eyang Kudo Sepupu Patih Gajah Mada, Berhasil Tumpas Pemberontak Dapat Hadiah Tanah Bebas Pajak

Nisan makam tertutupi kain putih. Ketiga makam modelnya berundak tiga dan dua makam berundak dua saja. Makam terbuat dari marmer warna putih gading dengan posisi kepala di utara dan kaki di selatan.

Mitos

Mengutip Liputan6.com, ziarah ke makam Eyang Kudo diyakini dapat memberikan pangkat tinggi, cepat memiliki jodoh, sembuh dari berbagai penyakit, 
melancarkan urusan, dan karomah lain. Keyakinan tersebut timbul karena semasa hidupnya Eyang Kudo adalah sosok yang berpengaruh.

Masyarakat menganggap roh yang telah meninggal akan kekal. Sehingga mereka percaya roh tersebut dapat memberi barakah atau kemudahan.

Mengutip skripsi berjudul Pesarean Eyang Kudo Kardono di Surabaya karya Mada Aisha (UINSA, 2023), makam Eyang Kudo paling ramai dikunjungi orang pada malam Jumat Legi dan Selasa Kliwon. Hal ini dilatarbelakangi keyakinan masyarakat tentang utamanya ziarah makam pada malam Jumat Legi.

Hari Jumat dilambangkan sebagai pelambang air dan
zat penyangga kehidupan, sedangkan legi bermakna simbol arah timur (terbit
matahari) yang mengingatkan terhadap asal-usul hidup. Sementara,  Selasa Kliwon dipercaya sebagai hari dengan 
energi spiritual paling tinggi dibanding hari lainnya.

Luar Biasa, Kedatangan Sosok Pak De Disambut Meriah Para Prajurit TNI, Ternyata Gara-Gara ini
Luar Biasa, Kedatangan Sosok Pak De Disambut Meriah Para Prajurit TNI, Ternyata Gara-Gara ini

Kedatangan sosok pria istimewa, para prajurit bahkan rela membuat barisan.

Baca Selengkapnya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Jenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya

Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.

Baca Selengkapnya
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian
Jejak Jenderal Hoegeng di Sumut, Datang Langsung Tolak Suap hingga Berhasil Usut Jaringan Perjudian

Jenderal ini terkenal sebagai orang yang jujur dan bersih selama mengabdi di Kepolisian, kini namanya terus dikenang dan menjadi sosok teladan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali
Sopir Pemerkosa Penumpang Angkot di Aceh Barat Dicambuk 154 Kali

Kejari Aceh Barat mengeksekusi hukuman cambuk sebanyak 154 kali terhadap RD (26), warga Labuhan Haji, Aceh Barat Daya yang terbukti memerkosa penumpang angkot,

Baca Selengkapnya
Kisah Mbah Soiman, Nenek yang Hidup Sebatang Kara di Desa Terpencil Ponorogo
Kisah Mbah Soiman, Nenek yang Hidup Sebatang Kara di Desa Terpencil Ponorogo

Walau usianya telah renta, namun Mbah Soiman masih bekerja keras di ladang

Baca Selengkapnya
Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor
Potret Hujan Deras Guyur Desa Sidomulo Pekalongan Sepanjang Hari, Sebabkan Banjir hingga Tanah Longsor

Arus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam
Mengunjungi Api Tak Kunjung Padam di Pamekasan, Bakar Jagung hingga Sosis di Tanah Berapi yang Sudah Ada sejak Ratusan Tahun Silam

Sejak ratusan tahun lalu, setiap kali tanah di kawasan ini digali, selalu muncul api.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda
Mencicipi Kipang Kacang, Kudapan Asli Pariaman yang Masuk Daftar Warisan Budaya Tak Benda

Kudapan dari Pariaman ini terbuat dari kacang tanah yang dicampur dengan gula aren dan kerap dijadikan oleh-oleh.

Baca Selengkapnya
Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi
Kesal Gajah Obrak Abrik Kebun Sawit, Masyarakat Tanjabbar Rusak Kantor BKSDA dan FZS Jambi

Semua anggota BKSDA dan FZS Jambi sudah dievakuasi ke kantor polisi terdekat.

Baca Selengkapnya