BTN Cetak Laba Bersih Rp3,5 Triliun Sepanjang 2023, Ini Sumbernya
Capaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Capaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp3,5 triliun di sepanjang tahun 2023.
Capaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) jika dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan laba bersih tersebut ditopang tumbuhnya penyaluran kredit dan pembiayaan serta peningkatan pendapatan berbasis biaya atau fee based income perseroan pada tahun 2023 lalu.
Untuk pendapatan non bunga melonjak Rp3,82 triliun atau naik 124,37 persen.
merdeka.com
kata Nixon saat konferensi pers Paparan Kinerja Per 31 Desember 2023, Jakarta, Senin (12/2).
Nixon menuturkan transformasi bisnis perusahaan secara menyeluruh telah berdampak positif pada berbagai lini kinerja keuangan.
Baik dari sisi laba, penyaluran kredit, perolehan total dana pihak ketiga (DPK) khususnya dana murah maupun kenaikan aset.
Selain itu, Nixon bilang pihaknya telah berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp333,69 triliun.
Naik 11,9 persen (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp298,28 triliun.
"Pertumbuhan di sisi kredit dan pembiayaan ini melampaui pencapaian kredit yang disalurkan industri perbankan nasional sebesar 10,38 persen pada tahun 2023," jelas Nixon.
Keuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan laba bersih ditopang dengan kontribusi pengembangan pembiayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 BNI meraup laba bersih Rp20,9 triliun, naik 14,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaHingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan aset BTN Syariah sebesar Rp54,3 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaPeningkatan aset BTN Syariah tersebut juga mencatatkan rekam jejak yang cemerlang.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca Selengkapnya