2.800 Dokter di Kaltim Mendaftar untuk Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalimantan Timur memastikan lebih 2.000 dokter yang bertugas di 10 kabupaten kota di sana bersedia divaksin Covid-19. Apalagi, Pengurus Besar (PB) IDI telah mengeluarkan maklumat dan juga fatwa etik, agar anggotanya mendukung vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.
Lebih 2.000 dokter di Kalimantan Timur itu telah mendaftar melalui fasilitas pendaftaran daring (dalam jaringan) atau online, untuk memastikan kesiapan dokter menerima vaksin.
"2.800 dokter siap mensukseskan vaksinasi Covid-19. Terlebih lagi, PB IDI telah mengeluarkan maklumat," kata Ketua IDI Wilayah Kalimantan Timur dr Nathaniel Tandirogang ditemui di kantor Gubernur Kalimantan Timur, Jalan Gadjah Mada, Samarinda, Rabu (13/1).
Nathaniel menerangkan, secara organisasi, IDI mewajibkan agar anggotanya bersiap sedia untuk divaksin. "Secara organisasi diwajibkan. Jadi sampai hari ini tidak ada penolakan dari anggota IDI," ujar Nathaniel.
Untuk itu, lanjut Nathaniel, ada 744 vaksinator atau penyuntik vaksin Covid-19 yang sudah dilatih untuk memberikan vaksin kepada masyarakat penerima vaksin.
"Sampai saat ini tidak ada risiko berarti," sebut Nathaniel yang juga mengikuti perkembangan vaksinasi di sejumlah negara lainnya yang melakukan vaksinasi serupa.
Sementara itu, vaksinasi Covid-19 di Kaltim mulai Kamis (14/1). Tahap pertama sasaran utama adalah tenaga kesehatan untuk di kota Samarinda dan kabupaten Kutai Kartanegara. Delapan kabupaten dan kota lainnya masuk di tahap vaksinasi berikutnya.
Untuk Kaltim, pada tahap I termin 1, telah menerima vaksin Covid-19 sebanyak 25.520 dosis vaksin untuk dua kali penyuntikan. Adapun rincian distribusi Kota Samarinda mendapatkan vaksin sebanyak 12.960 dosis, ditujukan bagi 6.355 nakes dan 10 orang tokoh.
Sedangkan Kutai Kartanegara mendapatkan vaksin sebanyak 7.040 dosis yang peruntukannya untuk 3.503 nakes dan 10 orang tokoh.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan 78.400 dokter spesialis.
Baca SelengkapnyaIDI mengungkapkan tidak seimbangnya rasio dokter umum dan spesialis di Indonesia sangat berdampak terhadap kualitas kesehatan di setiap daerah.
Baca SelengkapnyaPekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Batara menilai Prabowo-Gibran merupakan sosok yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia dan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaCukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaLaporan dugaan pencabulan yang dilakukan dokter spesialis ortopedi inisial MY terhadap istri pasien yang sedang hamil TA (22), mendapat kecaman banyak pihak.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca Selengkapnya