Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak Puskesmas Ditutup, Pemkot Bandung Bantah Akibat Nakes Terpapar Covid-19

Banyak Puskesmas Ditutup, Pemkot Bandung Bantah Akibat Nakes Terpapar Covid-19 Ruang Isolasi Corona. ©2020 Merdeka.com/klikdokter.com

Merdeka.com - Sejumlah Puskesmas di Kota Bandung tak beroperasi untuk sementara waktu. Di sisi lain, beredar kabar puluhan tenaga kesehatan terpapar Covid-19 meski Pemerintah Kota Bandung menyangkalnya.

Beberapa Puskesmas tersebut di antaranya, Puskesmas Talagabodas yang ditutup dari 29 Juni hingga 4 Juli. Kemudian Puskesmas Arcamanik dan Puskesmas Dago ditutup sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Masyarakat yang membutuhkan layanan dialihkan sementara ke UPT terdekat.

Sementara itu, beredar kabar puluhan tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Dari tangkapan layar ponsel dari aplikasi percakapan yang diterima wartawan, tertuang informasi data tenaga kesehatan yang positif Covid-19 di sejumlah Puskesmas di Kota Bandung.

Dalam informasi itu, di Puskesmas Talaga Bodas dari 42 karyawan, 39 diantaranya positif Covid-19; Puskesmas Cijerah 3 orang positif, Puskesmas Arcamanik semuanya positif dan Puskesmas Babakan Sari semuanya positif.

Kemudian, Cilengkrang 2 orang positif, Puskesmas Dago 1 orang positif, Puskesmas Ramdan 3 orang positif, Puskesmas Cigadung 10 orang positif, Puskesmas Citarip 5 orang positif, Puskesmas Sukarasa, Puskesmas Cipadung, Puskesmas Babatan, Puskesmas Pasirluyu, Puskesmas Ibrahim Adjie 14 orang positif, Puskesmas Kopo di atas 10 orang.

Salah seorang karyawan Puskesmas yang meminta dirahasiakan identitasnya kecewa dengan Pemerintah Kota Bandung yang terkesan menutupi masalah yang ada. Ia tidak menerima dalih yang digunakan pejabat Pemerintah Kota Bandung yang menyebut bahwa penutupan Puskesmas bagian dari sterilisasi dan tidak ada hubungannya dengan kasus positif.

"Bagaimana dengan teman-teman saya yang sekarang diisolasi di rumah sakit? Di rumah singgah? Apa mereka enggak dihitung sebagai nakes?" katanya saat dihubungi.

Ia menyebut ada sejumlah karyawan di Puskesmas Arcamanik terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus ini sudah lama namun terkesan dibiarkan hingga menyebar hingga ke sebagian besar karyawan. Lebih parah lagi tenaga kesehatan di Puskesmas Talagabodas, yang ia sebut hampir sebagian besar terpapar virus Corona.

"Semua karyawan Puskesmas yang sempat kontak dengan karyawan yang terpapar Covid-19 masih diminta bekerja melayani pasien. Ini kan bisa berpotensi membahayakan pasien dan karyawan di puskesmas," kata dia.

Dibantah Pejabat Pemerintah Kota Bandung

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita membantah informasi yang dianggapnya tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut. Mengenai tenaga kesehatan yang positif Covid-19, data yang terkonfirmasi ada 27 tenaga kesehatan dari 30 Puskesmas di Kota Bandung hasil dari tes masif.

Sedangkan, 10 Puskesmas yang tutup sementara sedang dilakukan sterilisasi, karyawan dan tenaga medisnya di swab test. Hasilnya pun belum keluar. Proses sterilisasi ia sebut membutuhkan waktu bergantung pada luasan ruangan.

"Rinciannya belum terlaporkan resmi, jangan percaya dari sumber itu, belum ada hasil resmi yang ditandatangani dokter spesialis," kata Rita di Balai Kota Bandung, Rabu (2/7) sore.

"Kenapa sterilisasi kan kita sedang melakukan swab ke semua tenaga kesehatan dari Juni yang lalu, nah puskesmas yang ada yang positif swab disterilisasi, tapi tidak semua (Puskesmas) yang kita sterilisasi itu ada yang positifnya, swab kita lakukan bergantian. Belum semua puskesmas, karena banyak banget puskesmas. Kalau rapid test sudah," jelasnya.

Sedangkan, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad pun mengaku belum menerima informasi terkait tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif di puskesmas di Kota Bandung. Namun, ia berharap operasional layanan masih bisa dilakukan dengan menggunakan tenaga relawan jika karyawan tidak bisa masuk kerja.

"Belum tentu juga tergantung kebutuhan, mungkin kalau signifikan ini positifnya, pelayanannya kan bisa saja masih berjalan, atau kalau memungkinkan dibantu relawan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Barat Wawan Hermawan meminta para pasien jujur mengenai kondisi kesehatannya, terlebih jika kasusnya adalah Covid-19.

Di sisi lain, para perawat atau orang-orang yang bekerja di fasilitas kesehatan harus dilengkapi dengan alat pelindung diri secara maksimal karena memiliki risiko tinggi.

"Tapi kalau kita lihat di puskesmas, pasien yang tidak jujut ini yang menjadi permasalahan bagi kita, kita punya standar, kita pakai masker, tetapi ternyata pasien yang ditangan itu positif," ungkapnya.

Perubahan Status Wilayah

Status zona beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat mengalami perubahan, terutama dari level biru ke menjadi level kuning. Di antaranya, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Subang, Kota Cimahi, dan Kota Cirebon.

Ketua Divisi Perencanaan, Riset, dan Epidemiologi GTPP Covid-19 Jabar Taufik Budi Santoso mengatakan hal itu berdasarkan kajian yang dilakukan. Selain itu, ada t dua wilayah di Jabar yang beralih dari zona kuning ke zona biru, yakni Kabupaten Sukabumi dan Kota Bandung.

Dengan demikian, kini tercatat terdapat 1 wilayah yang ada di zona hijau, 10 di zona biru, dan 16 zona kuning. Level kewaspadaan di Jabar diketahui dinilai melalui sembilan indikator. Adapun sebagian wilayah di Jabar kecuali Bodebek sudah menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru atau AKB.

"Perkembangan sembilan indikator level kewaspadaan selama dua pekan," jelas dia.

10 wilayah di Jabar yang kini berada di zona biru yakni Kabupaten Cianjur, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Bandung.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari
Kemenkes: Penyintas Covid-19 yang Kena DBD Tak Muncul Bintik Merah, Tapi Demam Tak Reda hingga 10 Hari

Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur
Penghuni Kos Bagikan Keseruan Anak-Anak Main Kesenian Reak, Jadi Normal Day di Bandung Timur

Seorang warganet mengabadikan keseruan itu dari jendela kamar kosnya.

Baca Selengkapnya
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid
Sampah Sisa Perayaan Tahun Baru di Jakarta Capai 130 Ton, Terbesar setelah Pandemi Covid

jumlah sampah yang terkumpul selama malam perayaan tahun baru 2024 di Jakarta mencapai 130 ton.

Baca Selengkapnya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.

Baca Selengkapnya