Cukup Satu Kali Swab Test Negatif, Pasien Covid-19 Diperbolehkan Pulang
Merdeka.com - Rumah sakit kini hanya memerlukan satu kali tes swab bila hasilnya negatif langsung pasien diizinkan keluar dan pulang ke rumah.
"Sekali swab hasilnya negatif bisa keluar RS itu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan dr Andi Sri Juliarty, Sabtu (25/7) seperti dikutip Antara.
Sebelumnya diperlukan 2 kali hasil swab negatif untuk dinyatakan sembuh. Ini membuat waktu perawatan bisa lebih dari 14 hari.
"Atau kalau tidak PCR, lihat 10 hari terus lihat lagi 3 hari tidak ada keluhan pulang juga," sambung dr Juliarty.
Dia menambahkan, dengan aturan ini rumah sakit maksimal 14 hari merawat pasien yang positif.
"Sekarang memang tujuannya memandirikan pasien. Jadi sekali negatif, pasien bisa keluar, tapi di rumah harus isolasi 14 hari lagi, dirawat keluarganya sambil dipantau oleh Puskesmas," jelas dr Juliarty.
Meski begitu, akan ada tim dari Puskesmas yang akan melihat kondisi rumah si pasien. Sedapat mungkin pasien yang bersangkutan tinggal di satu kamar tersendiri.
Akan jadi pertimbangan bila di rumah ada lansia dan anak-anak. Bisa saja isolasi mandirinya diselenggarakan di tempat lain.
Pemkot Balikpapan pernah mengadakan satu tempat khusus untuk isolasi pasien positif COVID-19. Begitu juga pasien positif tanpa gejala. Yang bersangkutan harus isolasi mandiri di rumah.
"Rumah sakit hanya untuk pasien dengan gejala sedang sampai berat," tegas Kadinkes.
Kadinkes juga menambahkan, saat ini sudah ada sekitar 30an pasien positif yang melakukan isolasi mandiri maupun yang telah keluar dari rumah sakit dan melanjutkan isolasi mandiri.
"Menghadapi itu, kembali saya ingatkan untuk kita semua disiplin dalam protokol kesehatan: pakai masker, rajin cuci tangan, jaga jarak dengan orang lain," demikian Kadinkes Balikpapan dr Andi Sri Juliarty.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaNggak hanya karena keringat berlebih, ini beberapa masalah kesehatan yang bisa jadi penyebabnya.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaMembuang sampah sembarangan telah menjadi salah satu masalah lingkungan yang juga berdampak buruk pada kesehatan.
Baca Selengkapnya