Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fakta-Fakta Tragedi Pelajar Nias Selatan Dianiaya Kepsek Hingga Saraf di Kening Tak Berfungsi & Tewas

Fakta-Fakta Tragedi Pelajar Nias Selatan Dianiaya Kepsek Hingga Saraf di Kening Tak Berfungsi & Tewas

Fakta-Fakta Tragedi Pelajar Nias Selatan Dianiaya Kepsek Hingga Saraf di Kening Tak Berfungsi & Tewas

Kepala YN dan enam pelajar dipukul Kepsek usai dilaporkan membuat masalah saat magang.

Entah seperti apa kesalahan yang dilakukan YN (17) pelajar SMK Negeri 1 Nias Selatan, Sumatera Utara dan teman-temannya. Hingga membuat kepala sekolahnya SZ melakukan penganiayaan.


Akibat penganiayaan itu pula, YN dirawat. Tak lama kemudian, dia mengembuskan napas terakhir karena merasakan sakit kepala yang luar biasa hebatnya.

Juru bicara Polres Nias Selatan, Bripka Dian Octo Tobing, menjelaskan cerita pilu yang dialami YN dan enam murid lainnya.


Bermula ketika SZ menerima aduan dari kantor camat ketujuh siswanya magang. Laporan yang diterima SZ, murid-muridnya tidak mau menuruti permintaan tolong sekretaris camat.

Fakta-Fakta Tragedi Pelajar Nias Selatan Dianiaya Kepsek Hingga Saraf di Kening Tak Berfungsi & Tewas

Usai mendapat laporan, SZ memanggil YN dan enam murid lainnya pada Sabtu 23 Maret 2024 sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka kemudian dibariskan.

"Pengakuan saksi mereka magang di kantor camat. Saat sekretaris camat minta tolong, mereka ini tidak mau. Lalu sekretaris camat melapor ke kepala sekolah. Kepala sekolah menghukum mereka," kata Jubir Polres Nias.


Setelah itu, SZ langsung memukuli kepala murid-muridnya itu sebanyak lima kali. Pascapemukulan itu, YN mengeluh kepalanya sakit. YN dan pelajar lainnya mengadu ke orangtua masing-masing.

"Pada Rabu 27 Maret 2024 korban (YN) mengatakan kepada ibunya bahwa sakit kepalanya semakin parah dan dia tidak sanggup lagi sekolah, " ujar Jubir Polres.


Kemudian pada Jumat 29 Maret 2024, YN terus mengerang kesakitan di bagian kepalanya yang menyebabkan korban demam tinggi.

"Ibu korban curiga dan mencari tahu apa penyebab dari penyakit anaknya. Kemudian keluarga korban menanyakan kepada teman sekolahnya. Teman korban menyebutkan bahwa korban dipukul kepala sekolahnya," jelas Dian.


Pada Selasa 9 April 2024, YN dibawa oleh keluarganya ke RSUD dr Thomsen Gunung Sitoli untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Esoknya, keluarga korban menerima hasil pemeriksaan dari rumah sakit yang menyatakan ada bekas pukulan di bagian kening dan salah satu saraf tidak berfungsi di bagian kening YN.

Fakta-Fakta Tragedi Pelajar Nias Selatan Dianiaya Kepsek Hingga Saraf di Kening Tak Berfungsi & Tewas

Akhirnya keluarga korban melaporkan penganiayaan itu ke Polres Nias Selatan pada Kamis (11/4/2024). Saat itu YN masih dirawat di RSUD dr. Thomsen.

"Kami datang ke rumah sakit untuk melakukan wawancara terhadap korban serta melihat keadaan korban pada Senin 15 April 2024 sekira pkl 17.00 WIB. Namun korban tidak dapat memberikan keterangan karena dalam keadaan kritis, " ucap Dian.


Beberapa jam setelah mendatangi rumah sakit, YN kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Saat ini kasus penganiayaan itu masih dalam penyelidikan polisi. Jenazah YN juga direncanakan diautopsi dalam waktu dekat.


"Kasusnya masih dalam penyelidikan. Nantinya jenazah korban akan di otopsi," kata pihak Polres.

Tragis! Pelajar di Nias Selatan Tewas Usai Dianiaya Kepala Sekolah, Saraf di Kening Sampai Tak Berfungsi
Tragis! Pelajar di Nias Selatan Tewas Usai Dianiaya Kepala Sekolah, Saraf di Kening Sampai Tak Berfungsi

Ketujuh pelajar itu dibariskan kepala sekolah lantaran mereka membuat masalah saat magang di kantor camat.

Baca Selengkapnya
Fakta Pemuda Nias Selatan Dijanjikan Masuk TNI AL, Malah Dibunuh Dibuang ke Jurang Keluarga Diperas
Fakta Pemuda Nias Selatan Dijanjikan Masuk TNI AL, Malah Dibunuh Dibuang ke Jurang Keluarga Diperas

Keluarga diminta setor Rp200 juta agar anaknya lulus, padahal sudah dibunuh

Baca Selengkapnya
Diduga Aniaya Siswa hingga Tewas, Kepala SMK Negeri 1 Nias Selatan Jadi Tersangka
Diduga Aniaya Siswa hingga Tewas, Kepala SMK Negeri 1 Nias Selatan Jadi Tersangka

Kepala SMK Negeri 1 Siduaori Nias Selatan, Sumut, SZ (37) dijadikan tersangka penganiayaan terhadap YN (17) yang menyebabkan siswanya itu tewas.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Fakta Tragis Sekeluarga Tewas Dalam Mobil Terjebak Lumpur, Warga Lokal Saja 'Ngeri' Lewat Lokasi
Fakta Tragis Sekeluarga Tewas Dalam Mobil Terjebak Lumpur, Warga Lokal Saja 'Ngeri' Lewat Lokasi

Keluarga yang beranggotakan 4 orang itu menghembuskan napas terakhir pada hari Jumat (12/4) saat hendak melakukan silaturahmi ke rumah saudara

Baca Selengkapnya
Kisah Asep, Terpaksa Berpuasa di Balik Jeruji Besi Jauh dari Keluarga
Kisah Asep, Terpaksa Berpuasa di Balik Jeruji Besi Jauh dari Keluarga

menjadi salah satu narapidana yang harus menjalani masa tahanan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut

Baca Selengkapnya
Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet
Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet

Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Naas! Fakta-Fakta Satu Keluarga Tewas Terjebak dalam Bangunan Ketika Kebakaran
VIDEO: Naas! Fakta-Fakta Satu Keluarga Tewas Terjebak dalam Bangunan Ketika Kebakaran

Tujuh korban tewas merupakan satu keluarga pemilik usaha bingkai di lokasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang, Korban Terjebak di Lantai Atas
Fakta-Fakta Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang, Korban Terjebak di Lantai Atas

Diketahui, dari tujuh orang tersebut empat orang diantaranya merupakan satu keluarga dan tiga lainnya Asisten Rumah Tangga (ART).

Baca Selengkapnya
Kisah Anak Satpam Jadi Anggota Paskibraka Jateng, Pesan Orang Tuanya Bikin Haru
Kisah Anak Satpam Jadi Anggota Paskibraka Jateng, Pesan Orang Tuanya Bikin Haru

Faiz Ahmad Muttaqin, pelajar SMAN 2 Klaten ini tak menyangka cita-citanya jadi anggota paskibraka terwujud. Ia ungkap pesan haru orang tuanya.

Baca Selengkapnya