Fauzi Bahar, wali kota eks Pasukan Katak, bicara tanpa basa-basi
Merdeka.com - Wali Kota Padang Fauzi Bahar mendadak menjadi sorotan media. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu saat pidato akhir jabatannya memaki-maki dan menuding Gubernur Sumatera Barat yang berasal dari PKS, Irwan Prayitno berada di balik demo menolak investasi Lippo Group. Bahkan usai mengucapkan salam perpisahan, Fauzi sempat mengucapkan kata-kata kasar.
Siapakah Fauzi Bahar? Dia adalah wali kota Padang selama dua periode. Di mata Wakil Ketua Umum PAN Dradjad Wibowo, Fauzi merupakan sosok yang jujur, tegas dan berani. Jika sudah bicara tanpa tedeng aling-aling.
Hal ini salah satunya didasari pada latar belakang Fauzi yang berasal dari dunia militer. Sebelum terpilih menjadi wali kota Padang melalui sistem perwakilan di DPRD Kota Padang pada 2004 lalu, Fauzi merupakan perwira TNI AL dengan pangkat Letnan Kolonel (Letkol).
Saat itu Fauzi bertugas sebagai komandan Komando Pasukan Katak (Kopaska). Fauzi masuk TNI melalui jalur wajib militer (wamil). Dia sempat ikut tes Akabri namun gagal.
Pria kelahiran Ikua Koto, Kecamatan Koto Tangah, Padang, 16 Agustus 1962 itu, sejak muda sudah aktif di sejumlah kegiatan. Fauzi Bahar pernah menjadi pelatih silat di perguruan Pat Ban Bu di Ikua Koto.
Fauzi juga pernah terpilih menjadi Ketua Pemuda Ikur Koto. Saat masih jadi mahasiswa, Fauzi aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler Resimen Mahasiswa (Menwa), dan menjadi komandan.
Fauzi merupakan anak ke-empat dari enam bersaudara. Ayahnya bernama Baharudin Amin, lebih dikenal dengan sebutan Wali Bahar, karena pernah menjabat sebagai wali nagari pada zamannya dulu. Ibunya bernama Nurjanah Umar, seorang guru yang juga aktivis Muhammadiyah.
(Berbagai sumber)
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pantun Batak lucu biasanya berisi sindiran, ejekan, atau lelucon yang tidak terlalu kasar, tetapi tetap menyentil.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaKebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sementara untuk berkas perkara Firli dikatakan Karyoto masih dalam tahap penyelesaian.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaTak bisa menyembunyikan kebahagiaan, ia pun mengunjungi makam ibunda ingin 'pamer' menunjukkan piala yang ia peroleh.
Baca SelengkapnyaTak cuma lucu, pantun Betawi lucu juga mengandung makna yang mendalam dan menggambarkan kearifan lokal suku Betawi.
Baca SelengkapnyaFiki akhirnya dibebaskan setelah dalam serangkaian penyidikan diketahui perbuatan yang dilakukannya untuk melindungi diri.
Baca Selengkapnya