Kebakaran Ponpes Al Washilah Lemo Polman Renggut Korban Jiwa, 2 Santri Meninggal Dunia
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Dua santri yang meninggal dunia yakni Amri (19) dan Resky (19). Keduanya menjadi korban saat kebakaran di Ruang Latihan Kerja. Mereka mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah Andi Depu.
"Kemarin meninggal satu atas nama Amri pada pukul 09.00 Wita. Kemarin malam, pukul 20.00 Wita, meninggal lagi satu orang (Reski)," ungkapnya, Selasa (15/8).
"Kalau luka bakarnya itu sampai 90 persen. Sempat dirawat karena Sabtu masuk (RSUD Andi Depu)," kata Yusuf.
Sementara enam santri lainnya masih mendapatkan perawatan. Satu orang sudah mendapatkan perawatan biasa. "Lima dirawat secara intensif. Kemudian yang satu itu di perawatan biasa," sebutnya.
"KKami enggak bisa mengeluarkan keterangan itu bahwa berapa persen," tegasnya.
Meski demikian, kondisi lima santri yang mendapatkan perawatan sampai saat ini masih berada di ruang ICU dan intermediate. Alasannya, kondisi kesehatan lima orang santri tersebut belum stabil. "(Kondisi santri) ada yang membaik, tapi masih kondisinya sih sebenarnya belum stabil. Pokoknya masih dalam penanganan intensif," ucapnya.
Seperti diberitakan, kebakaran terjadi di Ruang Latihan Kerja Komunitas Pondok Pesantren Al Wasilah Lemo, Desa Kuajang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sabtu (12/8). Delapan orang mengalami luka bakar dalam peristiwa itu.
Kapolres Polman Ajun Komisaris Besar Agung Budi menjelaskan kronologi berawal para santri sedang beristirahat seusai menjalani pelatihan. Delapan orang yakni Muh Taslim (15), Hajar (17), Sayyid Umam (17), Syamsyuhri (15), Arwin (17), Sudirman (17), Amri (17), dan Rezki (17) beristirahat di ruang instruktur. "Mereka istirahat dan sambil dengar musik seusai menjalani pelatihan di ruang tim instruktur. Salah satu santi diduga merokok di ruangan itu yang merupakan tempat penyimpanan tiner atau bahan pencampur cat," ujarnya melalui pesan WhatsApp, Minggu (13/8).
"Api dapat dipadamkan 10 menit kemudian dengan menggunakan alat seadanya yang dibantu oleh beberapa santri di ponpes tersebut," bebernya.
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku sempat tersungkur usai membunuh korban karena menyesali perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPelecehan seksual yang diduga dilakukan Briptu S terhadap tahanan wanita di Rutan Polda Sulsel bergulir ke ranah pidana setelah korban membuat laporan polisi.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaMenaker Ida dan Kakak Cak Imin Dipanggil Jokowi, Lobi PKB Gabung Koalisi Prabowo?
Baca SelengkapnyaHujan yang membawa angin kencang tersebut turut membuat kilatan petir di langit Makkah.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa itu, anggota Polres Jakpus mengalami luka robek pada bagian kepala.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah M (72) selalu pemilik pondok pesantren dan F (37) anaknya. Saat diminta keterangan, bapak-anak itu mengakui perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPria tersebut ditangkap polisi di Lampung usai tragedi pembunuhan
Baca Selengkapnya