Gagasan Ibu Tien Soeharto di Balik Berdirinya Taman Mini Indonesia Indah
Merdeka.com - Lima anak Presiden Soeharto digugat secara perdata oleh perusahaan konsultan asal Singapura, Mitora Pte Ktd dengan nomor perkara 244/Pdt.G/2021/PN JKT. SEL. Dalam perkaara tersebut, ada enam tergugat yakni, Siti Hastuti Rukmana, Bambang Trihatmojo, Siti Hediati Hariyadi, Sigit Harjojudanto, Siti Hutami Endang Adiningsih dan Yayasan Purna Bhakti Pertiwi.
Mitora menggugat keenamnya dengan nilai gugatan sebanyak Rp58 miliar dengan rincian Rp84 miliar guna membayar kewajiban dan Rp500 miliar guna mengganti rugi immateriil. Mitora juga meminta agar Museum Purna Bhakti Pertiwi dan Puri Jati Ayu di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) disita.
Terlepas dari semua itu, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tersebut dapat berdiri lantaran gagasan dari mendiang Ibu Negara Fatimah Siti Hartinah Soeharto atau Ibu Tien. Berikut ulasannya.
Berdirinya TMII Digagas Oleh Ibu Tien
Siapa yang tak tahu tentang sosok Ibu Negara Fatimah Siti Hartinah Soeharto, perannya sangat besar di era kepemimpinan presiden RI ke-2 Soeharto. Ibu Tien, demikianlah sapaan untuk Ketua Yayasan Harapan Kita atau YHK yang berhasil dirikan pada 28 Agustus 1968 itu.
©2021 Merdeka.com
Perlu diketahui, bahwa Ibu Tien jugalah yang menggagas pembangunan miniatur Indonesia yang saat hingga saat ini diberi nama Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tersebut.
Kritik dan Demo Akan Rencana Pembangunan
Namun, saat TMII dibangun tepatnya pada akhir 1971 menuai banyak kritikan. Kala itu Soeharto banyak mendapatkan kritikan serta perlawanan dari banyak orang.
Demonstrasi berjalan di sejumlah titik guna menolak rencana pembangunan tersebut. Meski begitu sebagai presiden sekaligus suami dari Ibu Tien, Soeharto pasang badan terhadap isu, kritik hingga demonstrasi penolakan pembangunan TMII.
"Saya akan menghantam siapa saja yang mencoba melanggar konstitusi, dan saya akan mendapat dukungan dari ABRI. Kalau ada seorang ahli hukum yang mengatakan bahwa Presiden tidak bisa menindak orang yang tidak mengerti dan tidak mau mengerti, maka Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret 1966) bisa saya gunakan sebagai alasan karena mengganggu ketertiban umum," ucap Soeharto dalam pidato tanpa teks pada Kamis 6 Januari 1972 seperti dikutip dalam buku 'Jejak Langkah Pak Harto'.
TMII Punya Dua Tugas Pokok
Soeharto juga sempat menjelaskan bahwa TMII memiliki dua tugas pokok. Keluar, sebagai sarana memperkenalkan wajah Indonesia pada bangsa asing atau negara lain.
Liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Sementara ke dalam, agar masyarakat Indonesia secara keseluruhan dapat melihat dan juga merasa bangga akan kebudayaan yang dimiliki oleh Tanah Air. Enam belas tahun kemudian dalam buku berjudul 'Soeharto: Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya' karya G. Dwipayana dan Ramadhan KH dituliskan pernyataan Soeharto.
"Saya dan istri saya mempunyai cita-cita untuk membangun suatu pusat kebudayaan peninggalan nenek moyang kita yang akhirnya nanti bisa berfungsi sebagai tempat rekreasi, tempat pendidikan, dan juga tempat untuk mengembangkan kebudayaan".
Dibangun Pada 1975
Setelah menempuh perjuangan, akhirnya proyek yang dicita-citakan bersama Ibu Tien terlaksana dan dibangun pada tahun 1975. Namun, kritik terhadap ide keduanya kembali muncul. Sebenarnya publik yang mengkritik tak mengetahui tujuan pembangunan tersebut. Publik khawatir bahwa pembangunan yang dilakukan hanya pemborosan dan tak memiliki arti.
"Padahal tujuan kami bukan seperti yang dikhawatirkan itu. Kenyataan, sekian tahun kemudian menunjukkan bahwa setelah Taman Mini Indonesia Indah itu jadi, pengkritik-pengkritik itu akhirnya mengakui manfaatnya," ungkap Soeharto.
(mdk/bil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Museum ini dibangun untuk mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.
Baca SelengkapnyaSebenarnya ada wacana bahwa tempat wisata ini akan dihidupkan lagi. Namun hingga sekarang wacana itu belum terealisasi.
Baca SelengkapnyaMasjid ini jadi bukti rasa cinta terhadap Ibu Tien Soeharto
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaFatoni menyebut pentingnya keberadaan museum untuk menyimpan, mengabadikan dan mendokumentasikan peninggalan sejak masa lalu.
Baca SelengkapnyaMuseum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSedianya akan digelar di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Jalan Hos Cokroaminoto Tegelrejo Yogyakarta
Baca SelengkapnyaTitiek pernah menjadi istri Prabowo Subianto. Namun keduanya memutuskan berpisah.
Baca SelengkapnyaDalam LHKPN, Titiek Soeharto tercatat tidak memiliki utang.
Baca Selengkapnya