Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gempa Bawean Jatim terjadi pada Jumat (22/3) dengan magnitudo 6,5.

Kemunculan sebuah gundukan tinggi di Desa Karanglundo, Kecamatan Ngaringan, Grobogan, Jawa Tengah menyita perhatian warga. Gundukan tersebut muncul setelah bencana gempa Bawean dengan magnitudo 6,5 pada Jumat (22/3).


Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial oleh akun yang beragam dan menjadi tanda tanya di publik hingga diberi nama Bledug Kramesan. Lalu apa sebenarnya gundukan itu?

Badan Geologi dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral memberikan penjelasna perihal gundukan yang muncul pascagempa Bawean terjadi.


"Fenomena terjadinya Bledug Kramesan di daerah Grobogan tersebut bukanlah suatu fenomena yang luar biasa," ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam pernyataan tertulis pada Senin (25/3).

Wafid menjelaskan, fenomena alam tersebut disebut dengan mud vulcano atau semburan lumpur yang terbentuk karena material mud diapir yang lolos ke permukaan bumi melalui rekahan atau retakan besar.

"Batuan yang diendapkan pada zona ini setelah mengalami burial dan kompresi akan membentuk mud diapir yang terdiri atas material halus unconsolidated. Dimana material halus tersebut dapat lolos ke permukaan melalui rekahan-rekahan dan struktur geologi yang ada," ujar Wafid dalam keterangannya.


Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya mud diapir pun beragam. Misalnya penurunan lapisan tektonik, pengendapan yang cepat dari sedimen muda dan tebal, cairan mengalami tekanan berlebih dan sedimen dibawahnya mengalami pemadamatan, hingga potensi hidrokarbon yang tinggi.

Wafid menerangkan gempa di Bawean dengan magnitudo 6,5 berperan dalam membuat migrasi hidrokarbon atau lumpur menjadi lebih aktif dan menimbulkan gejolak lumpur yang akhirnya keluar melalui rekahan tektonik.


"Sistem migrasi hidrokarbon maupun lumpur menjadi lebih aktif karena adanya bukaan berupa rekahan maupun patahan sebagai akibat adanya gempa dangkal ini. Gejolak lumpur di daerah sekitar Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan menemukan jalannya untuk keluar melewati rekahan yg terbentuk akibat gempa tersebut," katanya menjelaskan.

Oleh karena itu, Wafid mengimbau agar tidak termakan berita hoaks yang berpotensi membuat panik dan menimbulkan interpretasi yang beragam.


"Untuk itu Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat di sekitar area Bledug Kuwu dan Bledug Kramesan tidak perlu merasa panik dan agar supaya tidak mempercayai berita-berita yang tidak bertanggungjawab serta tidak jelas dasar keilmuannya, sehingga dapat memberikan penafsiran yang beraneka macam," ujar Wafid.

Reporter magang: Alma Dhyan Kinansih

Gempa Susulan 15 kali, Kerusakan Bangunan Terjadi di Pulau Bawean dan Tuban
Gempa Susulan 15 kali, Kerusakan Bangunan Terjadi di Pulau Bawean dan Tuban

Gempa magnitudo 6.0 yang berpusat di Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3) siang diikuti sekurangnya 16 kali gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo
Cerita Warga Lebak Banten Usai Diguncang Gempa 5,7 Magnitudo

Gempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Gempa Kecil tapi Picu Kerusakan Dahsyat di Sumedang
Fakta-Fakta Gempa Kecil tapi Picu Kerusakan Dahsyat di Sumedang

Gempa dengan magnitudo 4,8 mengguncang Sumedang, Jawa Barat, pada Minggu (31/12).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah
Khawatir Terjadi Gempa Susulan, Warga Garut Pilih Berjaga di Luar Rumah

Sejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Banten, Warga Panik Berhamburan ke Luar Rumah
Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Banten, Warga Panik Berhamburan ke Luar Rumah

Rafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya
Usai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup
Usai Gempa, Jalur Pendakian Gunung Salak dan Kawah Ratu Ditutup

Masyarakat dan pendaki diharapkan dapat menaati kebijakan tersebut.

Baca Selengkapnya
Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya
Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.

Baca Selengkapnya
Gempa Magnitudo 6.0 Mengguncang Tuban Jawa Timur
Gempa Magnitudo 6.0 Mengguncang Tuban Jawa Timur

Gempa bumi terjadi pada Jumat (22/3) pukul 11.22 WIB.

Baca Selengkapnya