Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini modus penipuan lowongan kerja pengelem teh celup di Yogya

Ini modus penipuan lowongan kerja pengelem teh celup di Yogya Brosur Pengelem Teh Jogja. Facebook DivHumasPolri ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Belakangan ini di wilayah Bantul, Yogyakarta banyak bertebaran brosur yang menawarkan pekerjaan sebagai pengelem bungkus teh celup. Brosur-brosur tersebut banyak dipasang di perempatan jalan atau tempat strategis yang mudah dibaca setiap orang.

Brosur itu memberi kesan bahwa pekerjaan yang ditawarkan adalah mengelem bungkus teh celup dengan upah yang lumayan sehingga banyak masyarakat pencari kerja yang tertarik oleh pekerjaan yang ditawarkan. Namun beberapa orang yang sudah bekerja merasa tertipu lantaran pekerjaannya jauh berbeda dengan apa yang dijanjikan dengan kesepakatan awal antara karyawan dan pihak perusahaan.

Salah seorang warga mengaku telah tertipu dengan modus perusahaan itu. Dia mengaku pertama kali mendapatkan brosur itu dari seseorang yang tak ia kenal. Dalam brosur tersebut tertulis 'Lowongan kerja ngelem benang Teh Rosella 1 box isi 200 lembar benang komisi Rp 70.000'. Dia pun bergegas mendatangi kantor PT Hadena Indonesia (HDN) Cabang Yogyakarta yang beralamat di Jl Palagan Tentara Pelajar No. 91A Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

Sesampainya di sana, warga tersebut mengaku dikenakan biaya pendaftaran Rp 5000, dan biaya keanggotaan Rp 250.000. Setelah mengikuti pendaftaran, dia diberikan kertas-kertas brosur dan bahan pengeleman teh tersebut. Namun dia kecewa lantaran perjanjiannya berbeda, dia tak diberi upah Rp 70.000 seperti kesepakatan awal.

"Setelah saya kerjakan pengeleman tersebut, keesokan harinya saya mengembalikan hasil pengeleman tersebut ke kantor PT Hadena Indonesia. Setelah sampai di sana, saya serahkan hasil pengeleman dan saya di kasih pengertian lagi bahwa dana komisi pengeleman yang Rp 70.000 itu di potong dengan biaya produk Rp 45.000 dan saya hanya dapat upah Rp 25.000," kata salah seorang warga Yogyakarta seperti dikutip di akun Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Selasa (18/3).

"Saya mengerjakan pengeleman box hanya berlangsung 5 kali saja dan selebihnya tidak dibolehkan, padahal brosur tersebut tidak dituliskan bahwa pengeleman hanya 5 kali. Setelah itu saya mau ambil lagi pengeleman tersebut untuk dikerjakan di rumah tapi tidak diperbolehkan sebelum bisa mengajak atau menyebarkan brosur ke seseorang agar seseorang tersebut mau mendaftar ke PT Hadena Indonesia," keluhnya.

Dia semakin merasa tertipu lantaran di lembaran brosur tersebut tak ada kata-kata untuk 'menyebarkan brosur' dan merekrut orang lain. Sedangkan di lembaran brosur itu hanya tertulis 'pengeleman teh 1 box isi 200 lembar benang komisi 70.000'.

"Padahal di lembaran brosur juga nggak ada kata-kata disuruh merekrut orang, dan di lembaran brosur tidak di tuliskan bahwa pengeleman batas maksimal 5 kali saja. Saya berharap agar kasus ini bisa secepatnya diatasi. Sudah banyak orang-orang di Yogya yang sudah kemakan iming-iming ngelem teh celup Rp 70.000 padahal kenyataannya membohongi semua orang," imbuhnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tertipu Lowongan Kerja, Kisah Ayah Terpaksa Jalan Kaki dari Jakarta ke Blitar Ini Bikin Pilu
Tertipu Lowongan Kerja, Kisah Ayah Terpaksa Jalan Kaki dari Jakarta ke Blitar Ini Bikin Pilu

Bapak satu anak ini kehabisan uang sehingga tidak bisa pulang naik kendaraan umum.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru
Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru

Pendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia

Baca Selengkapnya
Ogah Kerja Lembur Lantaran Partnernya Cuti Melahirkan, Orang Ini Nekat Meracun Temannya Agar Keguguran
Ogah Kerja Lembur Lantaran Partnernya Cuti Melahirkan, Orang Ini Nekat Meracun Temannya Agar Keguguran

Perempuan dari Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan menambahkan racun ke minumannya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ogah Kerja karena Gajinya Kecil, Remaja Usia 18 Tahun Pilih Dagang Kaki Lima Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah
Ogah Kerja karena Gajinya Kecil, Remaja Usia 18 Tahun Pilih Dagang Kaki Lima Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah

Sejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.

Baca Selengkapnya
Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung
Jadi Kesayangan saat Buka, Ini Alasan Kenapa Teh Hangat Seharusnya Dihindari Penderita Asam Lambung

Teh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh
Daya Tarik Situ Datar Pangalengan untuk Liburan Akhir Tahun, Ngadem di Pinggir Danau yang Dikelilingi Kebun Teh

Suasana syahdunya dijamin mampu melengkapi suasana libur akhir tahun di Bandung.

Baca Selengkapnya
Kerja di Gedung Lantai 46, Perempuan Ini Ceritakan Pengalaman Simulasi Kebakaran yang Buat Kaki Gemetar
Kerja di Gedung Lantai 46, Perempuan Ini Ceritakan Pengalaman Simulasi Kebakaran yang Buat Kaki Gemetar

Saking melelahkannya, salah satu karyawan dari lantai 46 bahkan mengalami kaki gemetar.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya
Pengusaha Tolak Usulan Kerja 4 Hari Seminggu, Begini Pertimbangannya

Padahal YLKI pun mengusulkan kebijakan serupa diterapkan di Tanah Air.

Baca Selengkapnya