Jemaah Haji Indonesia Disarankan Tak Melempar Jumrah Aqobah Saat Waktu Dhuha, Ini Alasannya
Kepada para jemaah haji untuk mengikuti arahan Kementerian Agama RI melalui petugas haji
Kepada para jemaah haji untuk mengikuti arahan Kementerian Agama RI melalui petugas haji
Para jemaah haji diminta untuk mempertimbangkan faktor keselamatan dan keamanan dalam melaksanakan rangkaian ibadah haji.
Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Madinah, Aswadi menilai keselamatan jiwa lebih utama dari mengejar keutamaan ibadah. Mengingat ada beberapa keutamaan dalam sebagian rangkaian ibadah haji yang berpotensi membahayakan jemaah.
“Menjaga keselamatan jiwa itu lebih utama dari pada mengejar afdhaliyat (keutamaan),” kata Aswadi di Madinah, dikutip Jumat (10/5).
Salah satu yang dimaksud Aswadi, waktu paling utama lempar jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah yakni saat dhuha. Hanya saja di waktu tersebut jemaah haji dari negara lain dari sisi tenaga dan bentuk tubuh lebih besar dari pada jemaah Indonesia. Sehingga jika jemaah haji Indonesia memaksakan melempar jumrah aqobah saat itu khawatir malah ada potensi madharatnya.
"Nah waktu Dhuha ini dipadati oleh orang-orang yang memiliki kemampuan yang super, secara badan dan tenaga. Kondisi (jemaah) Indonesia ini memang tidak cukup mengimbangi dengan yang lain," kata Aswadi.
Maka, ulama Indonesia memberikan solusi lain, yakni melempar jumrah aqobah di luar waktu tersebut. "Karena itu ulama ulama kita memberikan solusi boleh (Jumrah Aqabah) sampai tengah malam,” ujarnya.
Aswadi mengingatkan kepada para jemaah haji untuk mengikuti arahan Kementerian Agama RI melalui petugas haji terkait mobilitas dan ibadah haji 2024 di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).
Arahan petugas haji telah mempertimbangkan asas manfaat dan menghindari kemadharatan demi keamanan dan keselamatan jemaah.
“Semua ini dilakukan untuk menghindari kepadatan yang berakibat pada bahaya keselamatan,” kata Guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Sebanyak 241.000 orang Indonesia akan menunaikan ibadah haji tahun 2024. Keberangkatan jemaah haji tahun ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaJemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, jemaah haji yang mengidap demensia pada penyelenggaraan haji tahun 2023 mengalami peningkatan drastis.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga kebugaran, Kementerian Agam merancang khusus senam untuk jemaah haji untuk semua umur dan ramah lansia.
Baca SelengkapnyaIndonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.
Baca SelengkapnyaAlasannya, petugas haji merupakan orang pertama yang akan dicari jemaah ketika mereka menemukan permasalahan.
Baca SelengkapnyaJemaah haji yang masuk embarkasi Kertajati sebanyak 30 kloter.
Baca Selengkapnyatiga kelompok jemaah yang bisa dibadalkan hajinya.
Baca SelengkapnyaSebagian jemaah haji gelombang I akan mulai bergeser ke Mekkah secara bertahap mulai besok, 20 Mei 2024.
Baca Selengkapnya