Jumlah Testing Covid-19 di RI Masih Jauh di Bawah Standar WHO
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 di Indonesia hampir memasuki delapan bulan. Kasus Covid-19 ditemukan pertama kali pada 2 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat.
Setelah berbulan-bulan melewati masa pandemi, pemerintah berkomitmen meningkatkan testing Covid-19. Kendati demikian, pemerintah belum mencapai target organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO).
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan melaporkan, jumlah testing Covid-19 baru mencapai 2.730.231 orang. Per hari ini, Minggu (25/10), ada 18.992 orang yang diperiksa.
Target WHO, testing Covid-19 dilakukan kepada 1 per 1.000 orang setiap minggu. Berdasarkan jumlah penduduk di Indonesia yang mencapai 267 juta jiwa, maka testing Covid-19 harus dilakukan kepada 267.000 orang per minggu atau 38.142 per hari.
Bukan Hal Mudah
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, mengatakan, melakukan pemeriksaan Covid-19 di Indonesia tidak mudah. Selain karena terkendala tenaga kesehatan, jumlah penduduk di Indonesia sangat banyak.
"Testing bukan upaya mudah terutama Indonesia sebagai negara yang besar," ujarnya, Jumat (25/9)..
Kendati demikian, Wiku memastikan pemerintah tengah berusaha untuk meningkatkan testing Covid-19 sehingga mencapai target WHO. Sejumlah upaya yang dilakukan di antaranya, mengefektifkan laboratorium yang ada di Indonesia.
"Adapun upaya yang dilakukan dengan pengadaan penyediaan reagen baik dari pemerintah pusat maupun Pemda," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca Selengkapnya