Kasus Covid-19 di Jabar Masih Dinamis, Lima Daerah Masuk Zona Merah
Merdeka.com - Naik turun Kasus Covid-19 di Jawa Barat masih berlangsung dinamis. Terbaru, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa ada beberapa kota yang masuk pada zona merah berdasarkan epidemiologi terbaru.
Zona merah yang dimaksud adalah Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan Kota Bogor. Ridwan Kamil meminta semua pihak untuk waspada dengan status tersebut.
“Minggu lalu itu, (Kota) Cirebon, (Kabupaten) Cirebon sudah tidak masuk lagi zona merah. Tapi (statusnya) bergeser ke Kota Bandung yang jadi zona merah, KBB zona Merah, Kota Bogor zona merah, (Kota) Bekasi (Kabupaten) Bekasi zona merah,” ucap dia di Gedung Sate, Senin (5/10/2020).
Selain itu, dari sekitar 5.300 desa dan keluarahan di Jawa Barat, 10 di antaranya masuk kategori risiko penularan dan penyebaran Covid-19. Meski tidak detil, dia menyebut dari 10 desa dan kelurahan tersebut, delapan di antaranya berada di kawasan Depok.
Untuk itu, ia berencana untuk berkantor kembali di Depok selama satu atau dua hari dalam setiap pekannya. Fokusnya memperbanyak koordinasi, menyosialisasikan puluhan kategori pengendalian Covid yang komprehensif.
“Saya mengunjungi masyarakat di zona merah untuk memotivasi mereka berdisiplin. Mengingatkan jangan bertengkar karena depok sedang Pilkada. Saya mengunjungi daerah perbelanjaan, mal pertokoan dan lain-lain. Tentunya minggu ini saya akan datang lagi untuk menguatkan penanganan tersebut. mudah mudahan dengan kehadiran kami, pengendalian bisa lebih baik,” ucap dia.
“Besok saya ngantor lagi di Depok untuk membantu pengendalian kasus Covid-19 di Bodebek, mengawasi Bogor, Bekasi dan lain-lain,” ia melanjutkan.
Okupansi RS Kurang Baik
Dia menyampaikan bahwa angka okupansi rumah sakit kurang baik karena sudah mendekati 58 persen. Padahal standar dari World Health Organization (WHO) batas cadangan yang aman itu di angka 60 persen.
“Okupansi rumah sakit kurang baik. Di depok kita menambahi 40 ruang ICU dengan peralatan canggih dan mahal, itu bagian dari peningkatan presentase ruang kesehatan,” kata dia.
Tak hanya kabar buruk, Ridwan Kamil juga mengungkapkan beberapa informasi yang positif. Menurut dia, secara keseluruhan hasil epidemiologi pada minggu lalu ada penurunan kasus 28 persen.
“Kasus naik turun, tapi dibanding dua minggu lalu dan minggu lalu ada penurunan 28 persen. 73 persen sumbangan kasus harian datang dari Bodebek. Lalu, pengetesan PCR sudah 260 ribu, ada kenaikan satu minggu 43 ribuan tes, mendekati 1 persen standar WHO. Kita berharap minggu depan sudah tercapai standar WHO 1 persen total penduduk. Kita kejar per minggunya mendekati 50 ribu,” pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca Selengkapnya