Kesaksian Keluarga Ungkap Tindakan Tak Terpuji Prada DP saat Pacari Fera
Merdeka.com - Prada DP (22) menjalani sidang di Pengadilan militer I-04 Jakabaring Palembang, Kamis (1/8). Ia membunuh pacarnya, Fera Oktaria (21) secara keji. Dalam sidang tersebut, keluarga korban menjadi saksi dan membeberkan sifat asli Prada DP saat pacaran dengan Fera.
Berikut kesaksian keluarga korban tentang sifat kasar Prada DP terhadap Fera:
Sering Melakukan Kekerasan
Kakak kandung korban, Putra Baladewa, memberikan kesaksian di depan majelis hakim yang dipimpin Letkol CHK Khazim. Dalam kesaksiannya, Putra menyebut Prada DP memiliki sifat tempramen dan selalu berbuat kekerasan.
"Dia selalu melakukan kekerasan kepada korban yang mulia, orangnya tempramen," kata Putra.
Karena sifat tempramen itu, keluarga Fera tak setuju jika Prada DP memiliki hubungan dengan Fera. Mereka tak ingin kekerasan semakin membahayakan dan mengancam jiwa kasir minimarket itu.
"Kami ingin korban berpisah dengan dia (terdakwa)," kata dia.
Puncaknya, keluarga menguliahkan korban ke Bengkulu dengan harapan mereka jarang bertemu dan akhirnya berpisah. Namun usaha itu gagal karena korban dijemput terdakwa.
Prada DP Cemburuan
Tak hanya kakak korban, ibunda Fera juga memberikan kesaksian dalam sidang tersebut. Suhartini melihat gelagat anaknya, Fera, yang merasa takut dengan Prada DP. Awal mula rasa takut itu muncul saat Fera menolak ajakan Prada DP untuk berjalan-jalan.
Mengapa fera menolak? Karena Prada DP kerap berbuat kasar dan cemburuan.
Saking takutnya, korban enggan menghadiri pelantikan terdakwa sebagai anggota TNI di Kabupaten Lahat beberapa bulan lalu. Padahal, korban dijemput orangtuanya terdakwa.
"Pernah suatu waktu karena ajakannya untuk jalan ditolak, dia (terdakwa) marah-marah, terus membenturkan kepalanya ke teralis rumah, saya kira anak saya dipukuli. Memang sering begitu, sering kasar, orangnya cemburuan," kata Suhartini.
Keluarga Fera Mengetahui Prada DP jadi Buronan
Keluarga korban sempat mendapat kabar bahwa Prada DP kabur dari pendidikan. Kabar itu diberitahukan oleh komandan dari Prada DP. Mengetahui kabar tersebut, ibunda korban, Suhartini, berpesan agar Fera berhati-hati.
"Komandannya menelepon kakak Fera. Kami mulai curiga dan cemas. Saya pesan ke Fera hati-hati, dia ini buronan. Saya bilang pulang kerja dijemput saja, tapi dia tidak mau," kata Suhartini.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang prajurit TNI berpangkat Prada memegang pundak jenderal TNI bintang 2, Mayjen TNI Iwan Setiawan setelah berhadap-hadapan muka.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaOrang-orang tanpa takut meninggalkan kendaraannya dengan kunci yang masih menempel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada klip uang tersebut terukir logo huruf bertuliskan 'PRADA'.
Baca SelengkapnyaSaat sampai di perlintasan sebidang Cikadupateh, para petugas dan relawan yang berjaga dengan sigap menghentikan truk pemadam kebakaran tersebut.
Baca SelengkapnyaTerekam akibat kecelakaan tersebut sejumlah kendaraan nampak ringsek dan berada di sisi-sisi jalan.
Baca SelengkapnyaKabar kurang sedap datang dari Wandra Restusiyan. Kediamannya habis terbakar. Bahkan, mobil alphard yang terparkir di rumah juga habis dilalap si jago merah.
Baca SelengkapnyaDari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca Selengkapnya